Dispora Kaltim Fokus Cetak Atlet Muda Hadapi Porprov dan Kejurnas
17/07/2025
ADVERTORIAL – Keseriusan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) dalam membina atlet muda terus digelorakan, terutama untuk cabang olahraga alternatif seperti woodball. Salah satu langkah konkret yang kini dilakukan adalah menyasar pelajar di tingkat sekolah sebagai basis utama pengembangan atlet potensial di masa depan. Hal tersebut disampaikan oleh Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda di Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim.
“Jadi, di beberapa kota kabupaten memang sasarannya sekolah,” ujar Hasbar saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Samarinda, Rabu (16/07/2025) siang. Ia menilai bahwa lingkungan sekolah menjadi tempat yang strategis untuk memperkenalkan dan menanamkan minat olahraga woodball kepada generasi muda. Apalagi, sesuai regulasi terbaru, batas usia peserta ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) kini ditetapkan maksimal 30 tahun.
“Apalagi sekarang kan untuk masuk dipertandingkan di Porprov itu di bawah 30 tahun,” katanya. Dengan demikian, langkah pengenalan sejak dini dianggap penting agar proses pembinaan bisa berlangsung secara terarah dan berkelanjutan. “Jadi memang sekarang kita sudah harus menyasar usia dini,” ungkap Hasbar menegaskan arah kebijakan pengembangan atlet di Kaltim.
Ia pun mengapresiasi tumbuhnya komunitas woodball di sejumlah daerah seperti Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara, dan Balikpapan. Menurutnya, kehadiran komunitas ini berperan penting dalam menyebarluaskan minat terhadap olahraga woodball di tengah masyarakat. “Kalau di Kukar itu komunitasnya banyak, kemudian termasuk Penajam dan Balikpapan dalam artian cukuplah,” tuturnya.
Terkait pencapaian di bidang prestasi, Hasbar menyebut bahwa Kalimantan Timur memang belum menempati posisi puncak di tingkat nasional, namun bukan berarti tidak mampu bersaing. Ia menekankan bahwa dalam setiap gelaran Kejuaraan Nasional (Kejurnas), Kaltim selalu berhasil membawa pulang medali. “Sekarang kalau kita bicara masalah prestasi atlet, mungkin secara nasional kita tidak terlalu tinggi tapi tidak pernah kita dalam kejurnas itu tidak pernah dapat juara,” jelasnya. “Pasti ada juara dalam kejurnas,” tambah Hasbar dengan yakin.
Prestasi tersebut, menurut Hasbar, adalah bukti bahwa potensi atlet Kaltim cukup besar dan patut diperhitungkan. Ia juga mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan dua atlet asal Kaltim yang kini bergabung dalam pelatnas untuk persiapan menghadapi ajang olahraga terbesar di kawasan Asia Tenggara. “Dan Alhamdulillah dua anak kita, putra dan putri ini sekarang jadi atlet nasional, persiapan untuk SEA Games,” ujarnya penuh antusias.
Hasbar berharap kesuksesan dua atlet tersebut dapat menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda lainnya di Kaltim. Ia menilai bahwa proses pembinaan bukanlah sesuatu yang rumit jika dijalankan dengan komitmen yang kuat. “Jadi ini memacu kita bagaimana mendidik atlet-atlet junior yang lain untuk bisa menjadi andalan Indonesia yang akan datang ke depan,” jelasnya. “Dan itu nggak susah sebenarnya, tinggal komitmen kita,” pungkas Hasbar menutup wawancara dengan nada optimis.
Dengan pendekatan pembinaan sejak dini dan didukung oleh komunitas serta pelatih yang berdedikasi, Dispora Kaltim optimistis cabang olahraga woodball akan terus berkembang dan membawa harum nama daerah di berbagai ajang olahraga nasional maupun internasional.[]
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum