Dispora Kaltim Gandeng UMKM di Tiap Lomba Olahraga Tradisional

ADVERTORIAL – Perpaduan antara olahraga tradisional dan pemberdayaan ekonomi kreatif kini menjadi salah satu strategi yang diandalkan Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim). Melalui kegiatan yang mengangkat permainan rakyat, pemerintah daerah berupaya mendorong pelestarian budaya sekaligus membuka peluang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berkembang.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, mengatakan konsep ini dirancang agar setiap kegiatan tidak hanya menghidupkan kembali olahraga tradisional, tetapi juga memberi ruang usaha bagi masyarakat. “Olahraga tradisional bisa menjadi salah satu pendorong ekonomi kreatif bagi UMKM. Setiap kegiatan, kami usahakan agar pelaku UMKM bisa berjualan dan mempromosikan produknya,” ujarnya saat diwawancarai di Kantor Dispora Kaltim, Rabu (06/08/2025).
Ia menjelaskan, keberadaan stan UMKM pada setiap acara membuat suasana lebih meriah dan memberi manfaat ekonomi langsung. Beragam produk ditawarkan, mulai dari kuliner khas daerah, kerajinan tangan, hingga hasil olahan rumahan. “Harapan kami, semakin banyak home industry yang terlibat sehingga ekonomi masyarakat juga ikut tumbuh,” tambahnya.
Bagi Dispora Kaltim, potensi ekonomi dari kegiatan seperti lomba egrang, tarik tambang, atau balap karung cukup besar. Jika dikemas secara profesional, kegiatan ini tak hanya menarik minat warga setempat, tetapi juga bisa menjadi magnet wisata yang menghadirkan pengunjung dari luar daerah.
Bagus menyebutkan, kegiatan olahraga tradisional kerap dipadukan dengan bazar atau pasar rakyat. Konsep ini dinilai efektif sebagai sarana promosi produk lokal sekaligus edukasi bagi masyarakat agar mencintai dan menggunakan hasil karya daerah sendiri. “Semakin ramai acara, semakin besar peluang produk-produk UMKM dikenal luas,” katanya.
Dispora Kaltim juga memfasilitasi pelaku UMKM dengan dukungan non-materiil, seperti penempatan lokasi berjualan yang strategis, promosi melalui kanal resmi, hingga kerja sama dengan komunitas kreatif untuk memperluas jangkauan pemasaran. Upaya ini diharapkan mampu memberi dampak positif yang berkelanjutan bagi usaha kecil di provinsi tersebut.
Lebih jauh, ia menilai keterlibatan UMKM dalam agenda olahraga tradisional sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah dalam memperkuat ekonomi berbasis kearifan lokal. Produk-produk yang dijajakan tak sekadar bernilai jual, tetapi juga menyimpan cerita dan identitas budaya Kalimantan Timur.
Dispora Kaltim berkomitmen memperluas penerapan konsep ini ke berbagai kabupaten dan kota di wilayahnya. Tujuannya, manfaat yang tercipta dari kegiatan ini dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat di seluruh provinsi. “Kami ingin olahraga tradisional tidak sekadar menjadi hiburan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat,” pungkas Bagus.
Dengan langkah tersebut, olahraga tradisional di Kaltim diharapkan terus hidup, tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai instrumen untuk menggerakkan roda perekonomian dan membangun masyarakat yang lebih mandiri.[]
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum