Dispora Kaltim Ingatkan Pemuda Soal Batas Ekspresi

ADVERTORIAL – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengimbau generasi muda untuk menyalurkan kreativitas secara positif dan tetap mematuhi ketentuan hukum. Peringatan ini muncul di tengah maraknya aksi simbolik yang dinilai berpotensi menimbulkan tafsir negatif dan pelanggaran aturan.

Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, menegaskan bahwa pemerintah tidak mengekang kebebasan berekspresi pemuda, namun setiap bentuk kreativitas tetap harus berada dalam koridor yang diatur undang-undang.

“Pemerintah tidak membatasi kreativitas pemuda, tetapi bentuk kreativitas itu tetap memiliki batasan yang diatur oleh undang-undang. Jangan sampai kita berlebihan melakukan kegiatan yang bisa dianggap melanggar hukum,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (08/08/2025).

Ia mencontohkan fenomena pengibaran bendera One Piece di sejumlah daerah pada momen resmi kenegaraan. Tindakan ini, kata Hasbar, berpotensi memunculkan persepsi negatif, bahkan dianggap sebagai bentuk ajakan ketidakpuasan terhadap pemerintah.

“Contohnya seperti pengibaran bendera One Piece pada momen yang tidak tepat. Tindakan seperti itu bisa saja diartikan sebagai ajakan untuk tidak puas terhadap pemerintah atau bahkan dikategorikan ke dalam tindakan yang tidak semestinya dilakukan. Hal ini juga bisa berujung pada urusan dengan aparat penegak hukum, apalagi di beberapa daerah fenomena ini sudah banyak dibicarakan,” jelasnya.

Meski sebagian opini publik, termasuk di media elektronik, menganggap aksi semacam itu tidak melanggar hukum, Hasbar mengingatkan bahwa aturan perundang-undangan sudah memberikan batasan yang jelas.

“Di media elektronik, memang ada yang berpendapat hal seperti itu tidak dilarang, tetapi tetap ada batasan yang mengharuskan kita mengikuti aturan yang sudah ditetapkan undang-undang. Jangan sampai kreativitas yang berlebihan justru menjadi bumerang dan berdampak negatif bagi diri kita,” tegasnya.

Dispora Kaltim mendorong pemuda untuk menyampaikan aspirasi atau kritik terhadap kebijakan pemerintah melalui jalur dan momen yang tepat. Dengan cara itu, pesan yang ingin disampaikan dapat diterima secara positif tanpa menimbulkan persoalan hukum.

“Masih banyak cara dan momen yang tepat untuk menyampaikan ketidakpuasan, jika memang ingin disampaikan. Pilihlah jalur yang benar dan sesuai aturan agar aspirasi kita bisa diterima dengan baik,” tambah Hasbar.

Momentum perayaan kemerdekaan, menurutnya, seharusnya menjadi ajang menunjukkan kreativitas yang membanggakan daerah dan negara, sambil tetap menjaga kehormatan simbol-simbol kenegaraan.

“Mari kita bersaing dalam hal yang positif, mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata, dan menunjukkan bahwa pemuda Kaltim adalah generasi yang kreatif sekaligus patuh pada aturan,” pungkas Hasbar. []

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *