Dispora Kaltim Seleksi Atlet Potradnas, Dorong Pelestarian Budaya

ADVERTORIAL — Semangat para atlet muda dari berbagai daerah di Kalimantan Timur terpancar dalam seleksi Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas) tingkat provinsi yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, Agus Hari Kusuma, di halaman GOR Kadrie Oening, Samarinda, Rabu (09/07/2025).

Selama dua hari, ratusan peserta akan bersaing dalam tiga cabang olahraga tradisional, yakni enggrang, sumpit, dan gasing. Kegiatan ini bukan sekadar ajang seleksi menuju Potradnas tingkat nasional yang dijadwalkan pada September 2025, tetapi juga menjadi wadah pembinaan karakter, konsentrasi, dan pelestarian budaya lokal.

Dalam sambutannya, Agus Hari Kusuma menekankan pentingnya sportivitas dan kesiapan mental dalam menghadapi kompetisi. Ia mengingatkan bahwa dalam olahraga tradisional, ketenangan pikiran kerap menjadi penentu utama kemenangan.

“Laksanakan kegiatan ini sebaik-baiknya, atur sesuai dengan sportivitas olahraga. Kirim saja banyak peserta, karena belum tentu yang juara satu saat seleksi akan menang dalam pertandingan nanti. Ini olahraga yang menuntut konsentrasi, sama seperti permainan momen atau biliard,” ujarnya di hadapan peserta.

Bagi Agus, seleksi ini lebih dari sekadar mencari pemenang. Ia ingin memastikan bahwa atlet yang dikirim ke tingkat nasional benar-benar siap secara mental dan fisik. “Belum tentu yang juara satu nanti akan langsung dikirim. Masih ada waktu yang cukup panjang. Bisa saja ada pergantian atlet jika ditemukan yang lebih siap atau lebih baik menjelang pertandingan. Itu kenyataannya, dan saya minta teman-teman wartawan tulis itu supaya masyarakat tahu,” tegasnya.

Ia bahkan membandingkan cabang olahraga tradisional dengan permainan biliard dari Skotlandia, yang menuntut konsistensi dan kendali emosi tinggi. “Olahraga tradisional ini mirip dengan biliard dari Skotlandia. Kalau pikirannya melenceng sedikit, salah sudah pukulannya. Ada orang yang bisa jadi juara abadi karena pikirannya kuat dan konsistennya terjaga,” jelasnya.

Lebih jauh, Agus menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya lokal dan tidak melupakan jati diri bangsa. “Kita ingin agar olahraga tradisional ini tetap hidup dan dikenal oleh anak-anak muda kita. Jangan sampai budaya sendiri dilupakan. Ini juga bagian dari pendidikan karakter dan jati diri bangsa,” tambahnya.

Dengan mengucapkan basmalah, Agus membuka sekaligus menutup kegiatan secara simbolis. “Jadi itu saja, dengan Bismillahirrahmanirrahim, saya buka sekaligus saya tutup kegiatan ini. Cukup dua hari saja. Semoga berjalan lancar dan sukses,” tutupnya.

Seleksi ini menjadi titik awal bagi para atlet muda Benua Etam untuk mengharumkan nama daerah di ajang Potradnas nasional. Lebih dari itu, mereka juga membawa misi penting untuk merawat kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *