Dispora Kaltim Siapkan Atlet Woodball dari Sekolah Hingga Kejurnas

ADVERTORIAL – Pengembangan cabang olahraga woodball di Kalimantan Timur (Kaltim) kian mendapatkan perhatian serius dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) provinsi setempat. Melalui langkah pembinaan yang terencana dan penyediaan sarana berstandar, upaya peningkatan kualitas olahraga ini terus ditingkatkan.

Analis Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, menegaskan bahwa salah satu aspek penting dalam membangun fondasi olahraga woodball adalah pemenuhan perlengkapan yang sesuai dengan standar nasional maupun internasional. “Jadi karena ini kan butuh sarana prasarana juga, termasuk mallet yang kita pakai itu kan sekarang standar mallet itu harus punya SNI,” ujar Hasbar saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Rabu (16/07/2025) siang.

Ia menambahkan bahwa harga perlengkapan seperti mallet yang memenuhi syarat pertandingan resmi cukup tinggi. “Jadi, paling murah sekarang yang bisa kita pakai untuk pertandingan nasional internasional, 2.500.000 mallet-nya,” jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa untuk bersaing di tingkat lebih tinggi, investasi perlengkapan yang memadai menjadi kebutuhan mutlak.

Namun, Hasbar juga memberi solusi alternatif agar pengembangan woodball tetap berjalan di tengah keterbatasan anggaran, khususnya untuk program pembinaan dasar. Menurutnya, tersedia perlengkapan yang lebih terjangkau untuk latihan awal. “Tapi untuk latihan sendiri masih bisa dijangkau dengan harga yang 500.000, dan itu kita bisa pakai 1 sampai 2 tahun, tergantung pemeliharaannya,” ucapnya.

Kendati demikian, Hasbar menggarisbawahi bahwa persoalan utama dalam pembinaan olahraga woodball bukan semata pada perlengkapan. Tantangan sebenarnya adalah membangun ketertarikan generasi muda terhadap olahraga yang relatif baru ini. “Tapi yang paling susah adalah meyakinkan anak-anak untuk ikut bermain di woodball ini,” ungkapnya.

Ia pun menyoroti keberhasilan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang dianggap telah memimpin dalam pembinaan atlet woodball. “Kalau yang Kukar kan sudah kelihatan hasilnya, sudah banyak atlet-atlet yang ada di sana,” kata Hasbar. Keberhasilan ini menjadi contoh positif bahwa pembinaan yang konsisten bisa melahirkan atlet berprestasi.

Meskipun Kukar dinilai selangkah lebih maju, Hasbar juga mengapresiasi perkembangan daerah lain, termasuk Samarinda, yang mulai menunjukkan progres dalam menumbuhkan minat terhadap woodball. “Alhamdulillah Samarinda juga sudah mulai,” tambahnya.

Ia berharap dengan pendekatan yang terstruktur, dukungan anggaran yang proporsional, serta keterlibatan berbagai elemen masyarakat, olahraga woodball akan tumbuh menjadi cabang unggulan di Kaltim. Harapan tersebut tidak hanya menyasar peningkatan jumlah atlet, tetapi juga prestasi yang membanggakan di kancah nasional maupun internasional.

Dispora Kaltim pun terus membuka ruang kolaborasi agar semua pihak dapat turut berkontribusi dalam menciptakan ekosistem olahraga woodball yang sehat, kompetitif, dan berkelanjutan.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *