Dispora Kaltim Siapkan Gebrakan Selamatkan Olahraga Tradisional

ADVERTORIAL – Menguatnya dominasi teknologi dan perubahan gaya hidup menjadi ancaman serius bagi kelestarian olahraga tradisional di Kalimantan Timur (Kaltim). Menyikapi kekhawatiran ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim intensif melakukan berbagai upaya pelestarian, salah satunya melalui sosialisasi dan penyelenggaraan event.

“Dampaknya sedikit demi sedikit akan terkikis, maka dari itu kita selalu melakukan sosialisasi, melakukan kegiatan-kegiatan event olahraga-olahraga tradisional,” ujar Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Surya Saputra Sugiarta, saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Samarinda, Senin (21/07/2025).

Bagus menjelaskan bahwa ke depan, Dispora akan memperluas pendekatan dengan menggali jenis olahraga tradisional yang lebih dekat dan akrab dengan masyarakat, berdasarkan pengalaman serta memori kolektif. Ia pun berencana mengenalkan kembali permainan-permainan yang dulu populer. “Nah, ke depannya mungkin kita lebih mencari lagi olahraga masyarakat yang kira-kira minatnya banyak, misalnya layangan, main kasti, main hadang,” ungkapnya.

Ia mengenang masa kecilnya ketika permainan-permainan tradisional tersebut begitu populer dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian anak-anak sekolah dasar. “Itu kan dulu waktu saya SD itu populer, sekarang kan enggak ada nih,” katanya prihatin.

Terkait rencana konkret pelestarian olahraga tradisional ini, Bagus menegaskan bahwa program tersebut akan mulai direalisasikan secara bertahap. “Saya mencoba tahun depan insyaallah kita adakan itu,” ungkapnya, memberikan sinyal positif terhadap upaya ini.

Bagus juga menyinggung tentang kategori olahraga yang terdaftar dalam Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI). Menurutnya, KORMI memiliki 98 induk organisasi olahraga (Inorga) yang merepresentasikan berbagai jenis olahraga berbasis masyarakat, berbeda dengan cabang olahraga (Cabor) yang lebih fokus pada prestasi. “Kalau dilihat dari penetapan dari Korminas itu sebanyak 98 Inorga, Inorga itu ya dianggap cabang olahraga, kalau Cabor itu kan dari olahraga prestasi tetapi Inorga itu dari masyarakat,” jelasnya.

Pihak Dispora sendiri telah melakukan proses seleksi internal terhadap daftar 98 Inorga tersebut. Tujuannya adalah untuk menyaring jenis-jenis olahraga yang dianggap paling relevan dan diminati oleh publik Kalimantan Timur. “Kami memilah lagi tuh 94 mana sih yang yang kira-kira yang bisa diterima di masyarakat,” tambahnya.

Dari hasil penyaringan tersebut, Dispora telah mengidentifikasi beberapa olahraga tradisional yang dinilai sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut dan mendapatkan perhatian publik secara luas. “Minatnya banyak, itu kelihatannya nanti kita usahakan tiga itu dulu,” pungkas Bagus. Upaya ini diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat olahraga tradisional dan menjadikannya bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat Kaltim.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *