Dispora Kaltim Terus Sosialisasi Pencarian Atlet Penyandang Disabilitas
SAMARINDA – DINAS Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah giat melakukan sosialisasi untuk menemukan atlet berbakat di kalangan penyandang disabilitas melalui kerjasama dengan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim.
“Kami perlu melakukan pendekatan ke masyarakat bahwa dengan kondisi fisik yang ada dapat juga berprestasi seperti teman yang sudah berhasil maka perlu pendekatan dan sosilisasi sehingga akan mendapatkan atlet,” ungkap Sekretaris Dispora Kaltim Sri Wartini, kepada awak media saat ditemui di Kantor Dispora Kaltim, Jalan KH Wahid Hasim, Sempaja Selatan, Samarinda Utara, Samarinda, Jumat (29/11/2024).
Dia menekankan, seorang atlet itu ada masa puncak prestasinya maka perlu dilakukan regenerasi, namun untuk regenerasi atlet disabilitas membutuhkan waktu yang berbeda dengan olahraga orang normal, lebih mudah melaksanakan kejuaraanya ketimbang disaat membina mereka menjadi seorang atlet.
“Masa produktif seorang atlet itu terbatas dan perlu waktu mencari bibit-bibit untuk atlet NPCI ini karena memang menyampaikan bahwa olahraga yang mereka lakukan itu beda dengan orang yang normal, untuk membangkitkan olahraga teman-teman disabilitas perlu waktu tidak semudah melakukan event yang sudah dilakukan,” paparnya.
Dijelaskan Sri Wartini, pihaknya akan banyak melakukan sosialisasi dan bekerja sama dengan NPCI Kaltim karena semakin banyak sosialisasi maka semakin besar pula peluang menemukan bibit unggul untuk melakukan peremajaan atlet yang sudah senior.
“Kami akan melakukan pendekatan dengan pengurus NPCI bagaimana supaya melakukan pembibitan dan regenerasi setelah para atlet yang ada ini,” ujarnya.
Dia melanjutkan, atlet disabilitas selalu mendapat perhatian oleh Pemerintah pusat terbukti setiap setelah digelarnya Pekan Olahraga Nasional (PON) selalu dilanjutkan dengan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) itu yang menjadi pihaknya ke depan harus terus melakukan pencarian atlet baru.
“Pasti habis PON selalu digelar Paralympic game artinya secara terus menerus harus kami perhatikan dan tidak membedakan olahraga hanya untuk orang yang sehat, tetapi memberikan ruang bahwa mereka perlu difasilitasi untuk berolahraga,” tutup Sri Wartini. * (Adv.)
Penulis: Guntur Riyadi / Editor: Agus