Diterkam Buaya Saat Tambatkan Perahu, Nelayan di Buton Berhasil Selamat
JAKARTA – Insiden berbahaya yang melibatkan satwa liar kembali terjadi di wilayah pesisir Sulawesi Tenggara. Seorang nelayan bernama Supri (54), warga Kabupaten Buton Tengah, nyaris kehilangan nyawanya setelah diterkam buaya berukuran besar saat hendak menambatkan perahunya sepulang melaut. Peristiwa ini terjadi di pesisir Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, pada Sabtu malam (27/12/2025) sekitar pukul 20.00 Wita.
Kejadian tersebut menyoroti kembali ancaman buaya di kawasan pesisir yang masih menjadi ruang aktivitas utama masyarakat nelayan. Saat itu, Supri baru saja kembali dari laut dan tidak menyadari adanya buaya yang bersembunyi di sekitar lokasi tambatan perahu.
“Korban sepulang dari melaut diterkam saat mau mengikat perahunya,” kata Kapolsek Mawasangka Iptu Kamaludin kepada wartawan, dilansir detikSulsel, Minggu (28/12/2025).
Menurut keterangan kepolisian, Supri berdiri di sisi perahunya ketika secara tiba-tiba seekor buaya dengan panjang sekitar enam meter muncul dan langsung menggigit bagian betis korban. Serangan mendadak itu membuat korban terseret masuk ke dalam air laut, sementara rekan-rekannya yang berada tidak jauh dari lokasi panik melihat kejadian tersebut.
Kamaludin menjelaskan bahwa korban sempat mengalami momen yang sangat kritis ketika buaya memutar tubuhnya di dalam air. Meski berada dalam kondisi terancam, Supri masih sadar dan berusaha bertahan hidup sambil mendengar teriakan dari teman-temannya yang memberi arahan.
“Korban mendengar temannya teriak untuk mencolok mata buaya, setelah itu dia lakukan dan buaya melepas gigitan di betis,” ucap Kamaludin.
Upaya perlawanan tersebut terbukti menyelamatkan nyawa korban. Namun, situasi belum sepenuhnya aman. Setelah buaya melepaskan gigitan di bagian betis, hewan buas itu kembali menyerang dan menggigit lengan korban. Meski mengalami luka dan kelelahan, Supri kembali melakukan perlawanan hingga akhirnya buaya tersebut benar-benar melepaskan cengkeramannya dan menjauh.
Melihat kondisi korban yang terluka, dua orang rekannya segera mengevakuasi Supri ke daratan dan membawanya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga saat ini, korban dilaporkan selamat meski mengalami luka akibat gigitan buaya.
Peristiwa ini menambah daftar panjang konflik antara manusia dan buaya di wilayah pesisir Sulawesi Tenggara. Keberadaan buaya di sekitar muara dan pantai memang kerap dilaporkan warga, terutama di daerah yang masih memiliki ekosistem mangrove dan perairan alami sebagai habitat buaya.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, untuk lebih waspada saat beraktivitas di perairan pesisir pada malam hari. Selain itu, koordinasi dengan instansi terkait juga diperlukan untuk memetakan wilayah rawan dan meminimalkan risiko serangan satwa liar di masa mendatang. []
Siti Sholehah.
