Dokter Patah Tulang Turun ke Nepal
Kathmandu – Tim bantuan bencana gempa Nepal dari Indonesia mengirimkan 10 dokter yang kini membantu di RS Kantipur. Mereka langsung menangani korban gempa yang kebanyakan mengalami patah tulang.
10 Dokter yang terdiri dari ahli ortopedi, umum dan perawat tersebut langsung diterima oleh pihak rumah sakit di Kantipur, Kathmandu, Nepal, Minggu (3/5/2015). Rumah sakit itu tampak lengang namun ternyata di bangsal-bangsalnya dipenuhi korban patah tulang akibat tertimpa runtuhan bangunan.
“Kami sangat membutuhkan ahli ortopedi untuk para korban gempa. Bantuan tenaga ahli ini bisa memaksimalkan penanganan,” kata dokter RS Kantipur, Ankit Saha saat menerima para dokter Indonesia.
Para dokter tersebut kemudian diberikan tur kecil melihat kondisi pasien korban gempa. Dokter Neiki dari Indonesia kemudian mengecek lengan seorang pasien yang patah.
“Jadi sebagian di sini pasien trauma gempa, ada yang patah tulang di tangan, lengan dan tungkai,” kata dr Neiki.
Tim dokter dari Indonesia tidak sendirian di rumah sakit tersebut, karena sudah ada tim dokter ortopedi dari negara lain yang membantu. Walau begitu, menurut Neiki, tenaga dokter ortopedi sangat dibutuhkan rakyat Nepal untuk saat ini.
“Memang banyak juga dokter dari luar ke sini, tapi beberapa belum tertangani jadi kita membantu di hospital ini, untuk kasus-kasus patah tulang,” ujar Neiki.
Gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Nepal pada 9 hari lalu. Menyebabkan lebih dari 6.000 orang meninggal dan tidak kurang dari 100 ribu orang lainnya mengalami luka-luka. Bantuan negara-negara sahabat pun masih mengalir ke Nepal, termasuk Indonesia. [] DK