Dono Kasino Indro Resmi Duduki Kursi DPRD Lombok Tengah
LOMBOK TENGAH — Sosok Dono Kasino Indro kembali menjadi sorotan publik setelah resmi dilantik sebagai Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah menggantikan Mahrup, legislator PKS yang sebelumnya tersandung kasus korupsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sapi Bank Syariah Indonesia periode 2021–2022. Pelantikan Dono berlangsung dalam rapat paripurna DPRD pada Senin (01/12/2025).
Pergantian tersebut ditetapkan melalui SK Gubernur NTB Nomor 100-3-3.1-480 Tahun 2025, yang secara resmi menjadi dasar bagi pengucapan sumpah jabatan. Keputusan itu dibacakan oleh Sekretaris DPRD Lombok Tengah, Suhadi Kana.
“Memutuskan, menetapkan serta meresmikan pengangkatan saudara Dono Kasino Indro sebagai pengganti antar waktu anggota DPRD Lombok Tengah sisa masa jabatan 2024–2029, SK ini berlaku mulai dari pengucapan sumpah atau janji,” ujar Suhadi dalam sidang paripurna.
Dono Kasino Indro, pria 34 tahun asal Desa Mertak, Kecamatan Pujut, sempat menjadi viral sejak pendaftaran bacaleg pada 2023. Namanya yang identik dengan trio komedian legendaris Warkop DKI membuatnya cepat dikenal, meski ia mengaku tak pernah menganggap hal itu sebagai beban.
“Nama ini tidak pernah membuat saya menjadi bahan olokan. Justru banyak orang yang penasaran,” ungkap Dono.
Ia menjelaskan, nama “Dono” diberikan oleh orang tuanya, sementara tambahan “Kasino Indro” disematkan oleh gurunya saat ia baru masuk SDN Serenang. Sejak itu, nama lengkap tersebut melekat hingga kini.
Menjadi putra asli Desa Mertak—salah satu wilayah yang berada di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika—Dono menyatakan akan memprioritaskan isu-isu masyarakat lokal, terutama terkait pengembangan kawasan dan akses kesejahteraan.
“Desa Mertak masuk desa lingkar KEK Mandalika. Saya siap memperjuangkan aspirasi masyarakat, terutama di wilayah ini,” tegasnya.
Dalam kontestasi legislatif sebelumnya, Dono memperoleh lebih dari 2.530 suara dan berada di urutan kedua caleg PKS di Daerah Pemilihan Pujut–Praya Timur. Meski tak langsung terpilih melalui proses pemilu, ia kini memperoleh kesempatan menjalankan amanah parlemen lewat mekanisme PAW.
Dono menyebut bahwa karier politiknya merupakan perjalanan yang tidak pernah ia bayangkan. Ia merasa perjalanannya dari masyarakat biasa hingga duduk di kursi legislatif adalah bagian dari takdir yang membawanya menuju ruang pengabdian.
“Karena kita kan sebagai masyarakat biasa yang dari strata bawah, tapi mungkin takdir yang memanggil kita, akhirnya kita coba untuk mendaftar jadi caleg DPRD Kabupaten Lombok Tengah melalui Partai PKS, dan alhamdulillah sampailah pada titik ini,” ujarnya.
Ia menegaskan tidak pernah memberikan janji-janji spesifik kepada masyarakat. Dono mengatakan bahwa seluruh aspirasi akan disalurkan melalui mekanisme resmi dewan, termasuk melalui masa reses.
Usai pelantikan, Dono menyampaikan bahwa fokus kerjanya akan diarahkan pada tiga sektor vital: pertanian, kelautan, dan pariwisata. Ketiganya merupakan potensi utama wilayah selatan Lombok Tengah yang menurutnya harus dimaksimalkan.
Meski demikian, Dono mengakui masih ada keterbatasan pada tahap awal, terutama terkait persoalan anggaran.
“Karena sekarang kan kita belum tahu apakah kita dapat anggaran atau enggak, jadi kita masih bingung untuk ke depannya untuk tahun 2026,” tuturnya.
Kendati demikian, ia menyatakan siap bekerja lebih keras setelah melalui proses yang cukup panjang menuju pelantikan.
“Ya tentu sekali kita harus lebih semangat lagi,” tandasnya. []
Siti Sholehah.
