DPMD Kukar Dorong Transformasi Digital Desa Lewat BECIK V.2

Loa Kulu – Di tengah derasnya arus digitalisasi dan kompleksitas tantangan pembangunan desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak tinggal diam. Mereka melangkah lebih jauh dengan menggelar kegiatan Sinkronisasi dan Verifikasi Data melalui aplikasi BECIK V.2 di Kecamatan Loa Kulu—sebuah langkah strategis yang bukan hanya soal pengisian data, tetapi tentang membangun masa depan desa yang cerdas, transparan, dan berbasis bukti.

Dipimpin langsung oleh Sekretaris DPMD Kukar, Muhammad Yusran Darma, kegiatan ini melibatkan jajaran teknis, Perencana DPMD Kukar Lilis Suriani, serta Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) dari Pendekar Idaman. Hadir pula para operator desa, pendamping kecamatan, dan perangkat kecamatan yang menjadi ujung tombak pengelolaan data di lapangan, Kamis (26/06/2025).

“Kami tidak ingin perencanaan hanya berdasarkan asumsi. Semua harus berbasis data yang terverifikasi dan mencerminkan kondisi riil di lapangan,” tegas Yusran dalam sambutannya.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Pemberitahuan Bappeda Kukar yang mewajibkan pengisian 10 indikator penting dalam aplikasi BECIK V.2. Namun, hasil evaluasi awal menunjukkan masih banyak desa yang belum melengkapi data secara menyeluruh—sebuah tantangan yang justru dijadikan peluang untuk memperkuat sistem.

“Validasi ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah bentuk tanggung jawab publik. Data yang kita hasilkan harus bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Lilis Suriani, menegaskan pentingnya akurasi dan integritas data.

DPMD Kukar menegaskan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Aplikasi BECIK V.2 hadir sebagai alat bantu utama dalam memastikan bahwa setiap kebijakan dan program pembangunan desa benar-benar menyasar kebutuhan nyata masyarakat.

“Dengan data yang kuat, kita bisa merancang program yang tepat sasaran, menghindari tumpang tindih, dan memastikan setiap rupiah anggaran memberi manfaat nyata,” tambah Yusran.

Lebih dari sekadar kegiatan teknis, sinkronisasi ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi lintas sektor antara pemerintah kabupaten, kecamatan, dan desa. DPMD Kukar berharap kegiatan ini menjadi titik balik dalam membangun budaya kerja yang adaptif terhadap teknologi, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil.[]

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *