DPMD Kukar Optimalkan Aplikasi BECIK V.2, Dorong Tata Kelola Data Berbasis Teknologi

ADVERTORIAL – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara terus berinovasi dalam meningkatkan akurasi, validitas, dan transparansi data guna mendukung pembangunan daerah. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menggelar rapat penting untuk membahas usulan data spasial yang akan diinput dalam aplikasi BECIK V.2, Senin (21/01/2025) di ruang rapat kepala DPMD Kukar.
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari hasil Forum Satu Data Indonesia tingkat kabupaten Kutai Kartanegara, yang menyoroti optimalisasi keterisian data pada aplikasi BECIK V.2. Dipimpin langsung oleh Kepala DPMD Kukar, Arianto, S.Sos., M.Si., pertemuan tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat penting, termasuk Pejabat Eselon III dan IV, Fungsional PSM, Perencana, Gugus Tugas Pendamping Desa, serta Tenaga Ahli Pendamping Desa/Kelurahan Kukar Idaman.
Dalam sambutannya, Arianto menegaskan bahwa BECIK bukan sekadar aplikasi, melainkan inovasi besar dalam sistem penyediaan data yang lebih efisien dan terintegrasi.
“Kami berharap aplikasi ini dapat memberikan dampak besar dalam pembangunan. Persoalan utama di Kabupaten Kukar adalah penyediaan data yang terfragmentasi. Melalui BECIK, data akan terkoneksi dan difungsikan dengan lebih baik,” ungkapnya,beberapa waktu lalu.
Menambahkan perspektif tentang urgensi inovasi ini, Perencana Ahli Muda, Lilis Suriani, S.Sos., M.Si., menggarisbawahi bahwa BECIK berperan sebagai penyedia informasi kolaboratif Kutai Kartanegara.
“BECIK didesain berbasis teknologi internet, dengan integrasi data kewilayahan hingga tingkat desa dan RT. Ini krusial dalam penyediaan data pembangunan yang lebih rinci sesuai kondisi lapangan,” jelasnya.
Lebih dari sekadar teknologi, aplikasi ini juga mengangkat semangat kearifan lokal. Nama “BECIK” sendiri berasal dari alat pertukangan kayu yang digunakan untuk membuat garis lurus, sebuah filosofi yang diadaptasi untuk membangun tata kelola pemerintahan yang lebih terarah.
“Secara filosofis, BECIK adalah panduan menciptakan garis lurus dalam pembangunan Kukar yang lebih terstruktur,” tambah Lilis.
Sebagai langkah awal, tahap pertama aplikasi ini adalah pengumpulan data dan metadata yang menjadi dasar dalam perencanaan dan pembangunan daerah. Selain itu, BECIK juga dirancang untuk memperkuat peran masing-masing pejabat struktural di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai tugas dan fungsinya.
Dengan pengelolaan data yang lebih cerdas, terstruktur, dan berbasis teknologi, Kutai Kartanegara semakin siap menuju pemerintahan yang lebih responsif dan berbasis transparansi, demi kesejahteraan masyarakat yang lebih optimal. []
Redaksi10