DPRD Kaltim: LKPJ Penting untuk Evaluasi dan Arah Kebijakan Fiskal

ADVERTORIAL – Pembahasan dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024 di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) masih terus berproses dan belum mencapai tahap final. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, pada Rabu (9/7/2025). “Masih dalam tahapan proses. Target kami selesai akhir bulan ini, tetapi untuk sekarang kami masih menunggu,” ujar Hasanuddin yang akrab disapa Hamas.
Ia menjelaskan bahwa DPRD Kaltim menargetkan pembahasan LKPJ tersebut dapat dituntaskan pada pekan kedua Juli 2025. Penyelesaian dokumen tersebut dinilai penting sebagai bagian dari mekanisme evaluasi pelaksanaan anggaran oleh Pemerintah Pusat di daerah. “Jadi kami upayakan rampung di minggu kedua Juli, bersamaan dengan agenda KUPA-PPAS,” jelas Hamas.
Ia menambahkan, agenda pembahasan LKPJ saat ini juga selaras dengan rangkaian penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2025, yang merupakan salah satu tahapan penting dalam proses penganggaran daerah. “Pembahasan ini menjadi salah satu fokus utama kami. Selain untuk mengevaluasi realisasi APBN, hasilnya juga akan menjadi pijakan dalam menyusun arah kebijakan fiskal daerah ke depan,” ungkap Hamas.
Sebagai informasi, LKPJ merupakan instrumen penting dalam sistem pengelolaan keuangan negara yang berfungsi sebagai laporan pelaksanaan anggaran dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Di Kalimantan Timur, dokumen LKPJ ini menjadi dasar dalam mengevaluasi efektivitas program dan kegiatan yang didanai APBN, sekaligus sebagai rujukan dalam merumuskan strategi pembangunan yang lebih tepat sasaran pada tahun anggaran berikutnya.
DPRD Kaltim berharap, dengan sinergi antara legislatif dan eksekutif, pembahasan LKPJ APBN Tahun 2024 dapat diselesaikan tepat waktu dan memberikan gambaran menyeluruh terhadap capaian anggaran serta kendala-kendala yang dihadapi selama satu tahun anggaran. []
Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum