DPRD Kaltim Soroti Tantangan Usaha Perempuan

ADVERTORIAL — Perempuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai memegang peran penting dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga, terutama di daerah-daerah seperti Kalimantan Timur (Kaltim). Namun, sejauh ini dukungan terhadap sektor ini dinilai belum optimal, terutama dari sisi kebijakan yang berpihak dan pendampingan teknis yang berkelanjutan.

Anggota DPRD Kaltim, Yonavia, menyoroti kebutuhan mendesak untuk memperkuat keberadaan UMKM yang digerakkan oleh perempuan. Ia menilai bahwa di balik aktivitas rumah tangga yang dijalani, banyak perempuan yang tetap bersemangat membangun usaha kecil dari rumah, baik sebagai tambahan penghasilan maupun sebagai bentuk aktualisasi diri.

“Masih banyak perempuan di Kaltim yang tetap ingin bekerja meskipun telah berumah tangga. Untuk itu perlu didukung dan mendapatkan perhatian dari pemerintah,” kata Yonavia kepada wartawan, Senin (09/06/2025).

Menurutnya, potensi besar yang dimiliki oleh perempuan di sektor UMKM belum sepenuhnya tergarap maksimal. Tantangan seperti keterbatasan akses permodalan, minimnya pelatihan usaha, hingga tidak meratanya akses terhadap teknologi menjadi hambatan utama dalam mengembangkan usaha skala kecil yang dijalankan oleh kaum perempuan. “Bantuan dari Pemprov Kaltim masih sangat dibutuhkan. Ini penting untuk mendorong potensi dan keberlangsungan usaha lokal,” tambahnya.

Yonavia menekankan bahwa pemberdayaan perempuan dalam dunia usaha bukan hanya soal bantuan sesaat, tetapi lebih kepada bagaimana menciptakan sistem dukungan jangka panjang yang mampu memperkuat pondasi ekonomi keluarga. Ia menyebut bahwa ketika perempuan mendapatkan akses terhadap pelatihan dan pembiayaan, maka manfaatnya akan menjalar ke banyak aspek kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Perempuan punya kontribusi besar dalam menopang ekonomi rumah tangga. Ketika usaha mereka didukung dengan kebijakan dan fasilitas yang tepat, maka akan tercipta efek domino yang positif bagi daerah,” tegas politisi perempuan itu.

Selama ini, menurut Yonavia, perempuan pengusaha UMKM telah membuktikan ketangguhannya, termasuk saat menghadapi dampak ekonomi pandemi COVID-19. Di tengah keterbatasan, mereka tetap mampu menjalankan usaha dan menjadi penopang ekonomi keluarga. Namun, pertumbuhan mereka akan jauh lebih maksimal jika didukung oleh regulasi dan fasilitas dari pemerintah.

Untuk itu, Yonavia mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar merancang kebijakan pemberdayaan UMKM yang inklusif, dengan fokus pada kebutuhan spesifik pelaku usaha perempuan. Ia menyarankan agar pelatihan berbasis kebutuhan seperti manajemen keuangan, digital marketing, dan pengemasan produk diberikan secara rutin dan terintegrasi.

“Pemerintah bisa memfasilitasi pelatihan berbasis kebutuhan, seperti digital marketing, manajemen keuangan usaha, hingga pengemasan produk yang menarik pasar. Semua ini penting agar UMKM perempuan punya daya saing lebih tinggi,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Yonavia juga menyoroti pentingnya akses permodalan yang lebih bersahabat. Menurutnya, skema pembiayaan mikro berbunga rendah atau tanpa bunga, yang disertai pendampingan usaha, bisa menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri pelaku UMKM perempuan dalam mengembangkan usaha.

Ia menilai keberpihakan terhadap UMKM perempuan harus hadir dalam bentuk kebijakan nyata, bukan hanya program seremonial. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, serta lembaga non-pemerintah menjadi kunci untuk membangun ekosistem UMKM yang kuat dan tangguh.

“Saya berharap perempuan pelaku UMKM di Kaltim tidak hanya diberi ruang, tetapi juga diberi alat dan kesempatan untuk berkembang. Kita butuh pendekatan yang strategis dan berkelanjutan agar mereka bisa bertahan dan tumbuh dalam jangka panjang,” tutupnya.

Pernyataan Yonavia menjadi pengingat bahwa pembangunan ekonomi yang merata tidak hanya bertumpu pada investasi besar dan proyek infrastruktur, tetapi juga pada pemberdayaan kelompok-kelompok kecil yang selama ini terbukti menjadi fondasi ekonomi rakyat, termasuk perempuan pelaku UMKM. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *