DPRD Kukar Soroti Ketimpangan Pembangunan Desa

ADVERTORIAL – Ketimpangan pembangunan infrastruktur masih menjadi keluhan utama masyarakat Kecamatan Loa Kulu. Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Ruang Banmus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar) pada Selasa (22/07/2025), para kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (APDESI) Loa Kulu menyuarakan kondisi jalan dan jembatan yang rusak dan membahayakan.

Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani, dalam forum tersebut menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut. Ia menyoroti ruas jalan dari Loh Sumber ke Sungai Payang hingga ke jembatan yang dinilai sangat memprihatinkan. Selain itu, beberapa titik di Jonggon hingga Margahayu juga mengalami kerusakan akibat longsor, yang hampir memutus akses warga.

“Banyak ketimpangan pembangunan antar kecamatan, Loa Kulu merupakan salah satu contoh nyatanya. Di sana masih banyak jembatan semi permanen yang dilalui oleh alat berat. Seharusnya, jembatan tersebut itu sudah dipermanenkan,” jelas Ahmad Yani.

Ia menambahkan bahwa seharusnya pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan dijadikan prioritas utama karena berkaitan langsung dengan keselamatan serta mobilitas masyarakat desa. Aspirasi yang disampaikan APDESI pun dianggap sebagai bentuk dorongan agar pemerintah memperhatikan pemerataan pembangunan di seluruh kecamatan.

“Kalau tiap kecamatan diberikan anggaran Rp 25 sampai dengan Rp 50 miliar per tahun, itu akan menjadi bentuk nyata pemerataan pembangunan. Kecamatan yang selama ini anggarannya besar bisa untuk dikurangi, sedangkan yang kecil seperti Loa Kulu bisa untuk ditingkatkan,” tambahnya.

Ahmad Yani juga mengungkapkan bahwa hasil peninjauan DPRD Kukar menunjukkan Loa Kulu minim alokasi APBD. Karena itu, pihaknya mendorong adanya standar minimal anggaran tiap kecamatan agar pembangunan tidak timpang. DPRD Kukar berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat desa di seluruh wilayah Kukar. []

Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *