DPRD Soroti Proyek Trotoar Jalan Pahlawan Utamakan Safety
SAMARINDA — Pengerjaan proyek perbaikan median jalan dan trotoar di sejumlah ruas utama Kota Samarinda kembali mendapat sorotan dari DPRD Kota Samarinda. Ketua Komisi III DPRD, Deni Hakim Anwar, menilai penataan infrastruktur tersebut perlu dijalankan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas, terutama di jalur padat seperti Jalan Pahlawan yang belakangan menjadi sorotan publik.
Saat ditemui usai menghadiri kegiatan Aksi Penanaman Pohon Bersama di Taman Keanekaragaman Hayati, Makroman, Rabu (12/11/2025), Deni menegaskan bahwa pembangunan median maupun trotoar sesungguhnya memiliki tujuan strategis dalam meningkatkan kualitas ruang kota. Selain memperindah kawasan, infrastruktur pedestrian yang tertata baik juga diharapkan dapat memperbaiki kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang melintas.
“Pembangunan median jalan atau trotoar ini sebenarnya bertujuan ganda mempercantik wajah kota sekaligus menata jalur pedestrian agar lebih tertib dan aman bagi pengguna jalan,” ujar Deni.
Meski demikian, ia tidak menampik bahwa proses pengerjaan di lapangan kerap menimbulkan gangguan, terutama ketika aktivitas pekerja dilakukan di area tengah jalan. Badan jalan yang menyempit memicu antrean kendaraan yang lebih panjang, dan kemacetan menjadi sulit dihindari pada jam-jam sibuk.
Untuk mengurangi kendala tersebut, Deni menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan masukan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda agar lebih fleksibel dalam mengatur pola kerja. Ia mengusulkan agar jam kerja proyek diatur di luar waktu padat kendaraan.
“Kami menyarankan agar pekerjaan dilakukan di waktu tidak padat, misalnya malam hingga pagi hari, supaya tidak terlalu mengungganggu pengguna jalan,” tuturnya.
Selain itu, Deni juga mengingatkan agar pelaksana proyek memperhatikan faktor cuaca. Intensitas hujan yang tinggi di Samarinda dapat memengaruhi proses pengerjaan sekaligus meningkatkan risiko bagi para pekerja. Karena itu, penerapan standar keselamatan dan K3 perlu dijalankan secara disiplin dalam setiap tahap pekerjaan.
“Kami tidak ingin upaya mempercantik kota justru menimbulkan keresahan di masyarakat. Yang utama adalah keselamatan pengguna jalan dan para pekerja,” tegasnya.
Deni menambahkan, koordinasi antara kontraktor, pengawas proyek, dan Dinas PUPR harus diperkuat agar pengerjaan dapat berjalan sesuai target tanpa mengabaikan prinsip keselamatan. Menurutnya, setelah rampung, keberadaan trotoar dan median di Jalan Pahlawan diharapkan tidak hanya membuat kawasan terlihat lebih rapi, tetapi juga memberikan kenyamanan lebih baik bagi warga.
“Kita ingin hasil akhirnya benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat jalannya lebih tertib, tampilannya lebih rapi, dan tentu saja lebih aman bagi semua,” pungkasnya. []
Penulis: Rifki Irlika Akbar | Penyunting: Aulia Setyaningrum
