Driver Ojol Gelar Aksi di Jakarta, Tuntut Penurunan Potongan Biaya Aplikasi

JAKARTA – Puluhan pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia (Garda Indonesia) menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (27/2/2025). Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah, termasuk penurunan potongan biaya aplikasi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, aksi demonstrasi yang awalnya dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 WIB baru dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Massa pengunjuk rasa yang mengenakan jaket khas ojek daring mulai berkumpul di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat, dekat Istana Negara. Sebelum memulai aksi, mereka terlebih dahulu menggelar doa bersama.
Dalam aksi tersebut, para demonstran membentangkan spanduk berwarna hijau yang berisi berbagai tuntutan. Salah satu tuntutan utama mereka adalah pengurangan potongan biaya aplikasi dari 20 persen menjadi 10 persen. Mereka menilai potongan yang diterapkan saat ini terlalu besar dan memberatkan pengemudi.
Meskipun menggelar unjuk rasa, para pengemudi ojol sepakat untuk tidak menutup seluruh ruas Jalan Medan Merdeka Barat. Pihak kepolisian hanya menutup sebagian jalan yang mengarah ke Istana Negara guna mengantisipasi kemacetan. Para demonstran tetap berada di sisi kiri jalan, sedangkan jalur kanan masih dapat dilalui kendaraan umum maupun pribadi.
Arus lalu lintas di sekitar lokasi aksi terpantau tetap ramai lancar. Aparat kepolisian tampak bersiaga untuk mengatur kelancaran lalu lintas dan mengawal jalannya aksi demonstrasi agar berlangsung tertib.
Aksi protes dari pengemudi ojek daring ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, mereka juga pernah menggelar aksi serupa dengan tuntutan yang hampir sama, seperti meminta kepastian soal tunjangan hari raya (THR) serta transparansi dalam kebijakan tarif dan potongan biaya aplikasi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak penyedia aplikasi transportasi daring maupun pemerintah terkait tuntutan yang disampaikan dalam aksi tersebut. []
Nur Quratul Nabila A