Dua Kali Guguran Lava Pijar Landa Semeru
LUMAJANG — Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meningkat. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami erupsi berupa guguran lava pijar pada Rabu (29/10/2025) dini hari.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Semeru, aktivitas guguran lava pijar tercatat terjadi sebanyak dua kali dengan jarak luncur mencapai 2.000 meter dari puncak kawah Jonggring Saloka mengarah ke daerah aliran Besuk Kobokan.
“Gunung Semeru mengeluarkan dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 2.000 meter mengarah ke Besuk Kobokan,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam laporan tertulisnya, Rabu (29/10/2025).
Liswanto menjelaskan bahwa kondisi gunung saat ini masih berstatus Level III atau Siaga, sehingga masyarakat di sekitar kawasan tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran dan banjir lahar dingin.
Petugas juga menegaskan agar tidak ada aktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak kawah, karena wilayah tersebut merupakan zona paling berbahaya apabila terjadi guguran material vulkanik maupun awan panas.
“Warga diminta tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru,” tambah Liswanto.
Selain itu, potensi banjir lahar juga diantisipasi karena intensitas hujan di sekitar lereng Semeru mulai meningkat. Material erupsi yang menumpuk di aliran sungai dapat terbawa air hujan, sehingga menimbulkan banjir lahar di sepanjang daerah yang berhulu dari puncak gunung.
“Selain guguran lava, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru,” jelasnya.
Sejumlah relawan dan aparat dari BPBD Lumajang kini bersiaga di beberapa titik rawan bencana, khususnya di kawasan Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Sat. Langkah-langkah mitigasi terus dilakukan, termasuk memberikan sosialisasi kepada warga agar tidak mendekati daerah aliran lahar maupun area terdampak abu vulkanik.
Sementara itu, visual dari pos pengamatan menunjukkan kolom asap tipis berwarna putih hingga kelabu dengan ketinggian sekitar 500 meter dari puncak kawah. Cuaca di sekitar gunung dilaporkan cerah berawan, namun jarak pandang masih terbatas akibat kabut di beberapa titik.
Gunung Semeru merupakan gunung api paling aktif di Pulau Jawa. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas erupsinya kerap meningkat, termasuk erupsi besar pada Desember 2021 yang menimbulkan korban jiwa serta kerusakan parah di sejumlah desa di Lumajang.
Dengan meningkatnya aktivitas terbaru, warga di sekitar lereng Semeru diimbau untuk tetap tenang namun waspada, mengikuti instruksi petugas, dan segera mengungsi jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. []
Siti Sholehah.
