Dua Kasus Bunuh Diri dalam 24 Jam Gegerkan Sragen, Motif Masih Misterius

SRAGEN – Dalam kurun waktu 24 jam, Kabupaten Sragen dikejutkan oleh dua kasus bunuh diri yang terjadi di lokasi berbeda.

Kasus pertama terjadi di Pos Tanaman lahan Perhutani petak 40 C, RPH Blontah, Kecamatan Tangen pada Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 15.00.

Korban, seorang perempuan berusia 64 tahun bernama Satiyem warga Ngrayung Desa Jekawal, Kecamatan Tangen.

Dia ditemukan dalam kondisi gantung diri. Motif di balik tindakan nekatnya masih belum diketahui secara pasti.

Namun pihak kepolisian menduga adanya masalah pribadi yang mendasarinya.

Belum selesai kabar duka tersebut menyebar, pada Kamis (14/11/2024) pagi, seorang laki-laki berusia 62 tahun bernama Kliwon warga Desa Jenar, Kecamatan Jenar juga ditemukan meninggal dunia dengan cara yang sama di rumahnya.

Peristiwa ini semakin menambah keprihatinan terkait kasus bunuh diri yang terjadi di wilayah Sragen dalam beberapa waktu terakhir.

Ironisnya, kedua korban merupakan warga dari desa yang berbeda namun berada di wilayah Utara Bengawan.

Kasi Humas Polres Sragen AKP Sigit Sudarsono mewakili Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi membenarkan dua kejadian tersebut. Hasil olah TKP, keduanya tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Terkait upaya pencegahan dia mengajak masyarakat agar bersama-sama peduli terhadap sesama dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung.

“Jika kita atau orang di sekitar mengalami kesulitan atau memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Ingatlah, kita tidak sendirian dan ada banyak orang yang peduli dan siap membantu,” ujarnya.

Tokoh Masyarakat Sragen Sri Wahono menilai beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab tingginya angka bunuh diri di Sragen.

Antara lain adalah tekanan hidup, masalah ekonomi, masalah keluarga, hingga kondisi kesehatan mental yang tidak stabil.

“Pihak kepolisian dan pemerintah daerah perlu melakukan kajian lebih mendalam untuk mengungkap akar permasalahan dan mencari solusi yang efektif,” ujarnya.

Dia menekankan kasus bunuh diri ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya dukungan sosial dalam kehidupan.

Setiap individu memiliki masalah dan tantangan yang berbeda-beda. Namun dengan adanya dukungan dari keluarga, teman dan lingkungan sekitar, diharapkan dapat mencegah terjadinya tindakan yang merugikan diri sendiri. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *