Dua Nelayan Tewas Disambar Petir Saat Melaut di Perairan Kuala Jambi

TANJAB TIMUR – Dua orang nelayan dilaporkan meninggal dunia setelah kapal yang mereka tumpangi tersambar petir saat sedang melaut di perairan Beting Kuala Lagan, Kelurahan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, pada Rabu (28/5/2025).

Peristiwa nahas tersebut terjadi saat lima orang nelayan tengah dalam perjalanan pulang usai mencari kerang di kawasan perairan tersebut.

Menurut keterangan Camat Kuala Jambi, Hermawan, kondisi cuaca saat itu tiba-tiba berubah ekstrem dengan turunnya hujan deras disertai angin kencang dan langit yang mendadak gelap.

“Saat itu para nelayan sedang dalam perjalanan pulang setelah melaut. Kemudian terjadi hujan lebat disertai angin, dan tiba-tiba petir menyambar bagian depan kapal mereka,” ungkap Hermawan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (30/5/2025).

Akibat sambaran petir tersebut, dua orang nelayan yang berada di bagian depan kapal langsung meninggal di lokasi kejadian. Kedua korban diketahui bernama Nasrullah dan Yudi Hidayatullah.

Jenazah keduanya telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Laut.

Selain korban meninggal, satu orang nelayan lainnya sempat mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka bakar ringan di bagian leher akibat sambaran listrik tersebut.

“Korban yang luka-luka saat ini sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik,” tambah Hermawan.

Dua nelayan lainnya berhasil selamat tanpa mengalami luka berarti. Keterangan dari para korban selamat menjadi dasar laporan sementara mengenai kronologi insiden.

Hingga saat ini, pihak berwenang masih terus mengimbau kepada masyarakat pesisir, terutama nelayan, agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem ketika melaut.

Insiden ini menambah daftar korban jiwa akibat cuaca ekstrem di wilayah pesisir Jambi dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintah daerah mengingatkan pentingnya pemantauan informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelum melakukan aktivitas di laut.

“Keselamatan nelayan menjadi prioritas kami. Kami imbau agar nelayan tidak memaksakan diri melaut apabila cuaca sudah menunjukkan tanda-tanda memburuk,” tutup Hermawan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *