Dua Pelajar SMP Kritis Usai Tabrak Truk di Palaran Samarinda, Polisi Imbau Orang Tua Awasi Anak

Screenshot

SAMARINDA – Dua pelajar SMP di Samarinda, masing-masing berusia 13 dan 12 tahun, mengalami luka berat setelah sepeda motor yang mereka kendarai menabrak sebuah truk di Jalan Ampera, Kecamatan Palaran, pada Rabu (23/4/2025).

Keduanya saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Hermina Samarinda dalam kondisi belum sadar.

Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol La Ode Prasetyo menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat meminta keterangan dari korban lantaran kondisi kesehatan mereka yang kritis.

“Kami belum bisa meminta keterangan karena keduanya dalam kondisi belum sadar,” ujarnya pada Kamis (24/4/2025).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kecelakaan terjadi ketika sepeda motor yang ditunggangi kedua pelajar melaju dari arah Palaran menuju pusat Kota Samarinda. Dari arah berlawanan, sebuah truk hendak berbelok ke bengkel. Diduga karena tidak mampu mengendalikan laju kendaraan, sepeda motor tersebut menabrak sisi truk.

“Pengendara motor tidak mampu mengendalikan kendaraannya sehingga tabrakan pun terjadi,” kata Kompol La Ode.

Sopir truk telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, sementara fokus utama saat ini adalah penanganan medis terhadap para korban.

Menanggapi kejadian ini, Kompol La Ode menegaskan pentingnya peran orang tua dan pihak sekolah dalam mengawasi aktivitas berkendara anak-anak, khususnya di bawah umur. Ia mengingatkan bahwa usia minimal untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah 17 tahun, dan secara psikologis anak-anak belum siap menghadapi kondisi lalu lintas yang kompleks.

“Anak-anak belum memiliki SIM dan secara psikologis juga belum siap menghadapi situasi di jalan,” tegasnya.

Data Satlantas Polresta Samarinda menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023 hingga 2025, terdapat lebih dari 320 pelajar di wilayah ini yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas akibat mengendarai sepeda motor tanpa izin resmi.

Sebagai upaya pencegahan, Polresta Samarinda telah menjalankan berbagai program, termasuk sosialisasi ke sekolah-sekolah, penegakan hukum di lapangan, dan penilangan terhadap pengendara di bawah umur.

“Kami harap orang tua dan sekolah bisa bekerja sama lebih aktif untuk menjaga keselamatan anak-anak,” pungkas Kompol La Ode.

Pihak rumah sakit belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kondisi dua pelajar tersebut. Kasus ini kini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Unit Laka Lantas Polresta Samarinda. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *