Dua Syarikah Saudi Resmi Layani Jemaah Haji Indonesia 2026
JAKARTA — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Haji (Kemenhaj) menetapkan dua syarikah asal Arab Saudi yang akan melayani jemaah haji Indonesia pada musim haji 2026. Kedua perusahaan tersebut adalah Rakeen Masyariq dan Al Bait Guests, yang sebelumnya juga terlibat dalam pelayanan haji tahun 2025.
Wakil Menteri Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil seleksi panjang yang dilakukan dengan ketentuan ketat dari pemerintah Arab Saudi. “Kementerian Haji dan Umrah telah membentuk tim penyedia layanan umum dan masyair serta menyelesaikan tugasnya dengan memilih dua syarikah, yaitu Rakeen Masyariq dan Al Bait Guests,” ujar Dahnil dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Ia menegaskan bahwa seluruh proses seleksi dilakukan secara terbuka dan profesional. Pemilihan mitra penyedia layanan bagi jemaah Indonesia mengikuti mekanisme resmi yang ditetapkan otoritas Arab Saudi, mulai dari pengumuman pendaftaran hingga tahap negosiasi harga.
“Proses seleksinya diawali dengan pengumuman penyediaan, pendaftaran, aanwijzing, verifikasi administrasi dan teknis, paparan rencana layanan, verifikasi lapangan, negosiasi harga, dan kesepakatan harga,” jelas Dahnil.
Dari total 167 syarikah yang mendaftar pada tahap awal, jumlah peserta seleksi terus menyusut hingga akhirnya hanya dua perusahaan yang lolos sebagai penyedia layanan resmi. “Rincian proses penyediaan sebagai berikut: pendaftaran 167 syarikah, aanwijzing 47 syarikah, diverifikasi menjadi 19 syarikah, paparan rencana layanan diikuti 19 syarikah, verifikasi lapangan 18 syarikah, negosiasi harga menjadi enam syarikah, dan akhirnya disepakati dua syarikah,” sambungnya.
Menurut Dahnil, aspek utama penilaian terletak pada kinerja syarikah pada pelaksanaan haji tahun 2025, serta kemampuan mereka dalam mengelola layanan bagi lebih dari 100 ribu jemaah Indonesia.
“Dalam proses penilaian syarikah, kami mendasarkan pada penilaian dari pemerintahan Arab Saudi dan hasil evaluasi operasional dari Kementerian Agama tahun 2025. Kami juga mempertimbangkan ketersediaan tenaga ahli di bidang akomodasi, konsumsi, transportasi, dan kesehatan,” terangnya.
Dahnil menambahkan, Kemenhaj berkomitmen menjaga prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam kerja sama dengan syarikah Arab Saudi. Pemerintah ingin memastikan bahwa pelayanan terhadap jemaah Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama dalam aspek kenyamanan dan keselamatan selama ibadah haji.
Sebagai catatan, pada musim haji 2025, jemaah haji Indonesia dilayani oleh delapan syarikah berbeda. Kini, dengan hanya dua syarikah terpilih, pemerintah berharap koordinasi dapat lebih efisien tanpa mengurangi kualitas layanan.
Langkah ini sejalan dengan upaya modernisasi sistem pelayanan haji yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi, serta dukungan Pemerintah Indonesia untuk memastikan jemaah tanah air mendapatkan pelayanan terbaik selama menjalankan rukun Islam kelima tersebut. []
Siti Sholehah.
