Dua Warga Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Lebanon

BEIRUT — Dua orang dilaporkan tewas akibat serangan udara yang dilancarkan Israel ke wilayah pegunungan di Lebanon timur pada Kamis (23/10/2025). Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan fasilitas militer milik kelompok Hizbullah.

Kementerian Kesehatan Lebanon dalam pernyataannya menyebutkan bahwa korban jiwa berasal dari dua lokasi berbeda yang menjadi sasaran bom udara. “Serangan yang dilancarkan oleh musuh Israel di pegunungan timur dan barat mengakibatkan korban jiwa awal dua orang,” tulis pernyataan resmi kementerian, dikutip dari AFP.

Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), serangan berlangsung di kawasan pegunungan wilayah Bekaa, yang berbatasan langsung dengan Suriah. Jet tempur Israel disebut melancarkan serangkaian serangan dahsyat di kawasan itu, dengan dua di antaranya mengenai wilayah Hermel, salah satu daerah yang dikenal sebagai basis kuat Hizbullah di Lebanon timur laut.

Militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan operasi udara yang menargetkan beberapa lokasi strategis milik Hizbullah di Lebanon timur dan utara. Dalam pernyataannya, Israel menyebut sasaran utama mereka adalah fasilitas militer dan tempat produksi rudal presisi.

“Militer Israel menyerang beberapa target di Bekaa, termasuk sebuah kamp yang digunakan untuk melatih militan Hizbullah,” tulis pernyataan tersebut. “Serangan itu juga menargetkan sebuah lokasi militer Hizbullah di wilayah Sharbin di Lebanon utara,” tambahnya.

Serangan ini menandai eskalasi baru dalam ketegangan antara Israel dan Hizbullah, meskipun kedua pihak sempat menyetujui gencatan senjata pada November tahun lalu. Gencatan itu dimaksudkan untuk mengakhiri konflik selama lebih dari setahun yang mencapai puncaknya pada perang terbuka dua bulan sebelumnya.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, pasukan Israel diwajibkan untuk mundur dari Lebanon selatan, sementara Hizbullah diminta membubarkan pasukan paramiliternya di kawasan perbatasan. Namun, hingga kini kelompok Hizbullah masih mempertahankan kekuatan militernya dan menolak melucuti senjata, dengan alasan mempertahankan kedaulatan Lebanon dari ancaman Israel.

Di sisi lain, pemerintah Lebanon dikabarkan tengah berada dalam tekanan internasional, terutama dari Amerika Serikat, untuk mempercepat proses pelucutan senjata Hizbullah. Meski demikian, langkah tersebut ditentang keras oleh kelompok Hizbullah dan partai-partai politik yang menjadi sekutunya di pemerintahan Beirut.

Serangan terbaru ini memicu kekhawatiran akan kembalinya ketegangan di kawasan perbatasan Lebanon–Israel, yang dalam beberapa bulan terakhir sempat relatif tenang. Hingga kini, otoritas Lebanon masih melakukan penyelidikan terkait korban dan kerusakan yang diakibatkan serangan udara tersebut. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *