Duit Diganti setelah Jadi
Pembangunan sisi udara Bandara Samarinda Baru (BSB) belum dimulai. Pun begitu, realisasi rencana proyek ini terus berproses. Realisasi landasan bandara ini diwujudkan dengan pola turnkey project, melibatkan konsorsium lima BUMN yang telah mengemuka sebelumnya.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan, penyelesaian Bandara Samarinda Baru (BSB) oleh lima BUMN sedang berjalan. Kendati demikian, belum dibeberkan kapan pembangunan dimulai. “Sudah ada prosesnya. Setelah BUMN sepakat, selanjutnya berproses di Dinas Perhubungan,” ucap Gubernur, kemarin (30/6).
Faroek menyebut, pola pembangunan sisi udara BSB menggunakan turnkey project. Adapun pola ini mengatur pihak kontraktor mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi pemberi tugas membayar ketika pekerjaan selesai 100 persen. Dengan demikian, dalam hal ini pemenuhan pembangunan landasan dibiayai kontraktor namun dibayar Pemprov begitu selesai.
“Ini turnkey project. Jadi, pembangunan dibiayai oleh BUMN tapi dibayar setelah selesai,” sebut Faroek.
Namun demikian, Faroek yang ditanya soal waktu pembangunan BSB dimulai, tak menjawab. Menurutnya, persoalan teknis realisasi landasan sisi udara BSB, diketahui persis Dinas Perhubungan Kaltim.
Adapun lima BUMN tersebut terdiri dari Adhi Karya, Waskita Karya, Hutama Karya, dan Pembangunan Perumahan. PT Angkasa Pura disebut-sebut bakal terlibat pula dalam konsorsium ini. Panjang landasan direncanakan mencapai 2.250 meter agar dapat didarati pesawat Boeing 737. Dengan panjang landasan tersebut, diperkirakan butuh Rp 1,2 triliun. BUMN sedang mencari jalan agar anggaran itu terkumpul, seperti diungkap Menteri BUMN Dahlan Iskan saat tinjauan lapangan ke BSB, beberapa waktu lalu. [] RedFj/KP