Eksibisi Meriahkan Pornas, Tanpa Tekanan Kompetisi

ADVERTORIAL – Dalam penyelenggaraan Festival Olahraga Nasional (Pornas) tahun ini, nuansa kebersamaan dan partisipasi masyarakat menjadi sorotan utama melalui kehadiran cabang olahraga eksibisi. Meskipun turut dipertandingkan, cabang-cabang eksibisi ini tidak dimasukkan ke dalam kategori yang dinilai secara kompetitif seperti halnya cabang olahraga prestasi. “Yang dipertandingkan di Pornas ada juga eksibisi, ikut dipertandingkan tapi tidak dinilai, hanya untuk memeriahkan saja,” ujar Analis Ahli Muda Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kalimantan Timur, Sulaiman, saat ditemui di Kantor Kadrie Oening Tower, Samarinda, Jumat siang (13/06/2025).
Sudut pandang baru yang diangkat oleh Sulaiman menggambarkan bahwa cabang eksibisi bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian dari upaya memperluas makna olahraga sebagai aktivitas sosial yang menggembirakan dan sehat. Ia menekankan bahwa peran pemerintah dalam kegiatan ini bersifat fasilitatif, dan sebagian besar partisipasi datang dari komunitas yang menjalankannya secara swadaya. “Dan kita juga tidak membiayai karena organisasi masyarakat inikan lebih banyak keterlibatan masyarakat itu berpartisipasi,” jelasnya, menggarisbawahi bahwa semangat gotong royong dan swadaya menjadi pilar utama dalam penyelenggaraan cabang eksibisi.
Lebih jauh, Sulaiman menyebut bahwa Pornas bukan ajang untuk mengejar medali, melainkan untuk mengekspresikan kecintaan terhadap olahraga secara inklusif. Menurutnya, penting untuk memberi ruang bagi warga dalam menyalurkan hobi mereka melalui kegiatan yang menyehatkan sekaligus menyenangkan. “Jadi olahraga yang memang disenangi, yang mereka cintai sebagai bentuk bisa bergembira, menghibur, sekaligus untuk bagaimana bisa sehat warga masyarakat itu,” ujarnya.
Berbeda dengan event olahraga prestasi yang identik dengan target capaian dan tekanan kompetitif, Pornas lebih menekankan pada interaksi sosial dan silaturahmi antarpeserta. Pendekatan ini dianggap efektif untuk mempererat jalinan kebersamaan antar daerah, serta menciptakan suasana festival yang meriah dan penuh kegembiraan. “Ini berbeda dengan olahraga prestasi, kita lebih banyak nanti bersilaturahmi dengan sesama pecinta olahraga masyarakat,” tambah Sulaiman.
Ajang ini juga menjadi momentum penting untuk mempertemukan beragam komunitas olahraga dari berbagai penjuru tanah air. Pornas dinilai mampu menyatukan visi kolektif untuk hidup sehat dan aktif, tanpa harus terjebak dalam persaingan yang membebani. “Untuk membaur, memeriahkan festival olahraga ini yang secara rutin kita adakan dua tahun sekali,” katanya menutup penjelasan.
Pornas secara tidak langsung membentuk budaya baru dalam masyarakat: olahraga bukan hanya soal menang dan kalah, tetapi soal keterlibatan, kesenangan, dan kebersamaan. Inilah nilai yang diusung Dispora Kalimantan Timur dan para komunitas olahraga masyarakat, yang berharap semangat ini terus tumbuh dan berkembang.
Dengan semangat inklusif dan partisipatif, Pornas menjadi simbol persatuan melalui olahraga. Bukan hanya menjadi panggung ekspresi kecintaan terhadap olahraga, festival ini turut memperkuat ikatan sosial antar daerah dan mendorong gaya hidup aktif serta sehat di tengah masyarakat.
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Enggal Triya Amukti