Emosi di Jalan Raya, Pemotor Jadi Korban Kekerasan

JAKARTA – Peristiwa penganiayaan yang dialami seorang pengendara sepeda motor di Jalan Bangka Raya, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, kembali menyoroti tingginya potensi konflik di jalan raya akibat emosi sesaat. Insiden yang terjadi pada Sabtu malam (20/12/2025) itu kini tengah ditangani aparat kepolisian setelah korban secara resmi melaporkan kejadian tersebut.

Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Wahid Key, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban dan saat ini masih melakukan pendalaman terhadap peristiwa tersebut.
“Sudah buat laporan korban,” kata Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Wahid Key dilansir Antara, Selasa (23/12/2025).

Laporan polisi dibuat korban tidak lama setelah kejadian. Berdasarkan keterangan awal yang diterima polisi, insiden bermula dari peristiwa serempetan antara dua sepeda motor di jalan tersebut. Situasi yang seharusnya dapat diselesaikan secara baik justru berujung pada tindakan kekerasan.

“Kami menerima laporan dari korban, keduanya serempetan di jalan saat melewati jalan. Lalu pelaku kemudian memukuli korban,” katanya.

Kepolisian menyebutkan bahwa kejadian tersebut melibatkan dua pengendara sepeda motor yang sama-sama berada di jalur padat lalu lintas. Setelah terjadi senggolan, korban menegur pelaku. Namun, teguran tersebut diduga memicu emosi pelaku hingga berujung pada tindakan penganiayaan.

Dari informasi yang beredar, pelaku memukul dan menendang korban hingga korban mengalami luka-luka. Aksi tersebut sempat disaksikan oleh sejumlah pengguna jalan lain dan terekam kamera warga. Rekaman video kejadian kemudian tersebar luas di media sosial, sehingga menarik perhatian publik.

Polisi memastikan bahwa proses penyelidikan dilakukan secara menyeluruh. Sejumlah saksi di lokasi kejadian telah dimintai keterangan guna memperjelas kronologi peristiwa dan mengidentifikasi pelaku secara pasti.
“Beberapa pihak sudah diminta keterangan terkait kejadian, tiga sampai empat saksi,” katanya.

Hingga saat ini, aparat kepolisian masih mengumpulkan alat bukti tambahan, termasuk rekaman video yang viral di media sosial. Polisi juga menelusuri identitas pelaku yang diduga melarikan diri setelah melakukan penganiayaan.

Kasus ini menjadi pengingat serius tentang pentingnya pengendalian emosi saat berkendara. Jalan raya merupakan ruang publik yang rawan konflik, terutama di wilayah perkotaan dengan tingkat kepadatan lalu lintas tinggi seperti Jakarta Selatan. Ketegangan kecil, jika tidak disikapi secara dewasa, dapat berkembang menjadi tindak pidana yang merugikan banyak pihak.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk mengedepankan sikap saling menghormati dan menahan diri ketika terjadi gesekan di jalan. Penyelesaian masalah melalui jalur hukum dinilai lebih bijak dibandingkan melampiaskan emosi dengan kekerasan.

Kasus penganiayaan ini juga menjadi peringatan bahwa tindakan main hakim sendiri, sekecil apa pun pemicunya, dapat berujung pada konsekuensi hukum serius. Kepolisian menegaskan akan menindak tegas pelaku kekerasan di jalan raya guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *