Empat Kawasan Pertanian Jadi Fokus Renstra Distanak Kukar, DPMD Dorong Sinkronisasi Program Desa

ADVERTORIAL – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat strategi pembangunan kawasan perdesaan melalui sinergi lintas perangkat daerah. Pada Senin, (27/10/2025), Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar menggelar forum penyempurnaan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 di Hotel Grand Fatma, Tenggarong. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Lilis Suryani, yang menyampaikan sejumlah masukan penting terkait arah kebijakan kawasan perdesaan.

Forum ini membahas penyelarasan program Distanak dengan agenda besar pembangunan desa yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kukar. Lilis Suryani menyoroti pentingnya sinkronisasi program antara DPMD dan Distanak agar pengembangan kawasan perdesaan berjalan efektif dan berdampak langsung bagi masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa program Distanak dan DPMD saling mendukung. Empat kawasan pertanian ini harus menjadi prioritas agar target Rp100 miliar per kawasan bisa tercapai,” tegas Lilis.

Forum ini dihadiri oleh Kepala Distanak Kukar Muhammad Taufik, Plt. Sekretaris Mohammad Rifani, Ketua Tim Penyusunan Program John Laurens Barus, serta perwakilan DPMD Kukar. Diskusi berlangsung terbuka dan konstruktif, dengan fokus pada penguatan kebijakan lintas sektor.

Empat kawasan yang menjadi fokus utama dalam Renstra Distanak antara lain Agroindustri 3S di Marangkayu (meliputi Desa Sebuntal, Semangkok, dan Santan Ulu), Kawasan PIR Lestari di Marangkayu, Kawasan Pangan Lestari Benua Tuha di Sebulu dan Muara Kaman, serta Agrowisata Transpolitan di Desa Embalut, Tenggarong Seberang. Lilis menekankan bahwa seluruh kawasan tersebut memiliki potensi besar di sektor pertanian dan hortikultura sehingga perlu terus didorong untuk berkembang menjadi kawasan mandiri dan berdaya saing.

Diskusi berlangsung dinamis. Lilis juga mengusulkan penguatan peran BUMDes dan LKD dalam pengelolaan komoditas unggulan desa. Menurutnya, potensi pertanian desa harus dikembangkan menjadi produk bernilai tambah yang mampu bersaing di pasar.

Menanggapi hal tersebut, Mohammad Rifani menyatakan bahwa kolaborasi antar OPD sangat penting. “Kita harus kroyok bersama agar program Rp100 miliar per kawasan benar-benar berdampak,” ujarnya.

John Laurens Barus menambahkan bahwa Distanak siap berkolaborasi dan menyusun Renstra yang lebih terarah. Ia juga menyoroti pentingnya pemetaan produk unggulan di setiap kawasan agar pengembangan berjalan fokus dan terukur.

Penyempurnaan Renstra ini menjadi langkah strategis dalam mendukung program prioritas Bupati Kukar. Dengan sinergi antara DPMD dan Distanak, pengembangan kawasan perdesaan diharapkan mampu menciptakan desa-desa yang sehat secara ekonomi, mandiri secara kelembagaan, dan berkelanjutan secara sosial.

Kegiatan ini menegaskan komitmen Pemkab Kukar dalam membangun desa berbasis potensi lokal dan kolaborasi lintas sektor. Empat kawasan pertanian yang menjadi prioritas akan menjadi ujung tombak transformasi ekonomi perdesaan menuju masa depan yang lebih sejahtera. []

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *