Empat Penambang Timah Ilegal Ditangkap di Bangka Tengah, Polisi Sita Sejumlah Alat Tambang

BANGKA BELITUNG – Kepolisian Resor Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, menangkap empat pelaku penambangan bijih timah ilegal di Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) PT Timah Tbk.
“Empat pelaku sudah kami amankan beserta barang bukti hasil penindakan di lokasi,” kata Kasi Humas Polres Bangka Tengah, Iptu Erwin Syahri, di Koba, Selasa (18/2/2025).
Keempat pelaku yang ditangkap yakni Su (pemilik tambang jenis rajuk gearbox), AR dan ZK (pekerja tambang jenis rajuk manual), serta PT yang berperan sebagai pihak yang melindungi aktivitas pertambangan ilegal tersebut.
Mereka beroperasi di kawasan Kolong Merbuk, bekas wilayah tambang PT Kobatin yang kini berada dalam WIUPK PT Timah, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.
Erwin menegaskan, pertambangan tanpa izin merupakan tindak pidana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara. Pelanggar dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami akan menindak tegas setiap aktivitas pertambangan ilegal, terutama di wilayah yang telah diberikan imbauan dan mengalami razia berulang kali,” ujarnya.
Penindakan ini merupakan bentuk komitmen Polres Bangka Tengah dalam menjaga ketertiban dan menegakkan hukum di sektor pertambangan.
Proses penangkapan bermula dari laporan pihak PT Timah kepada Polres Bangka Tengah sekitar pukul 13.00 WIB terkait adanya aktivitas penambangan ilegal di lokasi tersebut. Dua jam setelah menerima laporan, tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Bangka Tengah dan pihak pengamanan PT Timah bergerak ke lokasi.
Dari hasil pemeriksaan awal terhadap tiga pelaku, tim penyidik melakukan pengembangan hingga akhirnya menangkap PT, yang diduga berperan sebagai pemberi izin dan pengatur aktivitas penambangan ilegal.
Dalam operasi ini, polisi turut menyita sejumlah barang bukti yang digunakan dalam aktivitas pertambangan ilegal, seperti mesin tambang berbagai jenis, selang monitor dan spiral berbagai ukuran, pompa air dan pompa tanah, drum plastik untuk penampungan material tambang, serta alat pendukung lainnya seperti cangkul, takal, karpet tambang, dan jeriken berisi bahan bakar.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak terlibat dalam aktivitas pertambangan ilegal. Selain melanggar hukum, kegiatan ini juga dapat merusak lingkungan serta membahayakan keselamatan para pekerja itu sendiri,” kata Erwin.
Saat ini, keempat pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Polres Bangka Tengah guna menjalani proses penyidikan lebih lanjut. []
Nur Quratul Nabila A