Epy Kusnandar Akui Takut Perankan Mayat Hidup dalam Film Selepas Tahlil

JAKARTA — Aktor senior Epy Kusnandar mengungkapkan rasa takut dan beban emosional saat memerankan karakter jenazah yang hidup kembali akibat ilmu hitam dalam film horor terbaru berjudul Selepas Tahlil.
Dalam film garapan sutradara Irham Acho Bahtiar ini, Epy memerankan tokoh Hadi, seorang pria yang telah meninggal dunia namun kembali bangkit karena warisan ilmu hitam dari keluarganya. Peran tersebut, menurut Epy, bukan sekadar akting biasa, melainkan menyentuh sisi personal dan spiritualnya.
“Jadi orang mati yang harus hidup. Menyakitkan, menyakitkan sekali. Kirain gampang, ternyata bukan itu. Isi film ini bikin saya seperti beneran—mati yang menyimpan rahasia, yang meninggalkan utang perasaan dan pikiran. Saya takut ini membohongi. Saya takut beneran,” ujarnya dalam peluncuran film Selepas Tahlil di XXI Epicentrum, Jakarta, Minggu (6/7/2025).
Epy mengakui bahwa karakter Hadi sangat relate dengan kehidupannya, terutama karena mengangkat isu kematian, keluarga, dan rahasia pribadi yang belum terselesaikan.
“Justru sangat relate. Saya punya anak, punya rahasia. Mudah-mudahan saya berpesan, kalau saya benar-benar meninggal, kuburkan saya di Garut, kampung kelahiran saya,” tutur Epy.
Pemeran Kang Mus dalam sinetron Preman Pensiun ini mengatakan bahwa pesan tersebut bukan sekadar dialog film, tetapi benar-benar merupakan wasiat pribadinya. Ia ingin kelak dimakamkan berdampingan dengan ibunya di Garut.
“Iya, saya enggak main-main. Ingin berdampingan dengan ibu saya. Berdekatan aja enggak apa-apa. Saya punya adik, jadi ingin lebih akur. Jalan satu-satunya, kita kumpul di kampung,” tambahnya.
Film Selepas Tahlil sendiri diadaptasi dari kisah nyata yang pernah dibahas dalam podcast Lentera Malam. Cerita tersebut mengangkat peristiwa mistis tentang seorang jenazah yang bangkit dan berjalan sendiri dari Surabaya menuju Lamongan akibat pengaruh ilmu hitam.
Film ini tidak hanya menyuguhkan nuansa horor, tetapi juga pesan moral dan renungan spiritual tentang kematian dan warisan batin dalam keluarga. []
Nur Quratul Nabila A