Evakuasi Dramatis Mayat Mengapung di Bantul

YOGYAKARTA – Suasana tenang di wilayah Sanden, Bantul, mendadak berubah mencekam setelah warga menemukan sesosok mayat laki-laki mengapung di aliran Sungai Winongo kecil pada Minggu (16/11/2025). Temuan itu memicu perhatian luas lantaran kondisi jasad yang sudah membusuk serta adanya luka mencurigakan di bagian leher yang menyerupai bekas jeratan.

Peristiwa ini terungkap ketika seorang pemancing yang tengah mencari ikan di sungai tersebut melihat sesuatu tersangkut di rumpun bambu. Setelah mendekat, ia menyadari bahwa yang tersangkut adalah tubuh manusia. Menyadari keterbatasannya dan sulitnya akses di medan sungai, pemancing itu langsung meminta pertolongan warga sekitar serta melapor ke Polsek Sanden.

Warga Kampung Ngepet, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul pun sontak heboh setelah kabar penemuan itu menyebar. Karena derasnya hujan yang mengguyur kawasan tersebut sejak dini hari, proses evakuasi baru dapat dilakukan pada siang harinya. Tim SAR dan aparat kepolisian turun langsung untuk mengangkat jasad yang masih mengenakan pakaian lengkap dan berada dalam posisi tersangkut bambu.

Nugroho, salah satu anggota SAR yang terlibat dalam evakuasi, menyebut kondisi jasad mengindikasikan bahwa korban sudah meninggal beberapa hari sebelumnya. “Saat ditemukan tubuh korban sudah lebam, kemungkinan sudah tiga hari meninggal,” ujar Nugroho.

Selain itu, tim medis juga menemukan adanya luka menonjol pada bagian leher korban yang menimbulkan dugaan awal terkait tindak kekerasan. Namun, kepolisian menegaskan belum dapat memastikan penyebab pasti luka tersebut. Ratnasari, petugas medis dari Puskesmas Sanden, menuturkan bahwa pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk mengetahui asal luka. “Memang ditemukan luka di bagian leher, tetapi kami belum bisa memastikan asal dan penyebabnya. Harus dilakukan autopsi terlebih dahulu,” tegasnya.

Setelah informasi penemuan mayat mulai berkembang, warga setempat pun mulai menghubungkan temuan tersebut dengan laporan kehilangan seorang pria beberapa hari sebelumnya. Tidak lama kemudian, identitas jasad terkonfirmasi sebagai Rintono, warga Gadingsarisari, Sanden, yang telah dilaporkan hilang selama tiga hari.

Pihak keluarga memastikan identitas korban dari pakaian yang masih melekat serta helm yang ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan. Meski kepolisian menyarankan autopsi untuk mengungkap penyebab kematian secara pasti, keluarga korban memutuskan menolak tindakan tersebut dan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah.

Jasad Rintono akhirnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Sementara itu, polisi tetap melakukan pendalaman dengan menghimpun keterangan tambahan dari saksi dan warga sekitar guna memastikan apakah kematian korban murni kecelakaan atau ada unsur lain yang perlu ditelusuri lebih lanjut. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *