Evakuasi Jenazah Korban Serangan KKB di Yahukimo Kembali Dilanjutkan

JAYAPURA Aparat gabungan TNI dan Polri kembali melanjutkan proses evakuasi terhadap jenazah penambang emas yang menjadi korban pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (11/4/2025). Evakuasi difokuskan pada dua lokasi penambangan di sepanjang aliran Sungai Silet, yakni area “22” dan Muara Kum.

Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa upaya penyelamatan dan evakuasi dilakukan secara bertahap, mengingat kondisi geografis serta cuaca yang kerap menjadi kendala di lapangan.

“Proses evakuasi hari ini kami lanjutkan menggunakan helikopter milik Polri, dengan prioritas di lokasi penambangan yang belum sempat dijangkau kemarin. Situasi medan sangat sulit dan kami terus waspada terhadap potensi serangan lanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jayapura, Jumat pagi.

Sebelumnya, pada Kamis (10/4/2025), aparat berhasil mengevakuasi dua jenazah korban dari lokasi penambangan “22”. Kedua jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, total terdapat 11 penambang emas yang dilaporkan tewas akibat serangan brutal KKB. Para pelaku menggunakan senjata api, panah, dan senjata tajam dalam aksinya yang terjadi secara tiba-tiba di tengah aktivitas tambang rakyat.

Puluhan pendulang lainnya dilaporkan melarikan diri untuk menyelamatkan diri, sebagian menuju Kampung Bambul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat, dan lainnya melintasi sungai menggunakan perahu cepat ke arah Muara Distrik Dekai.

“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang menyayat hati. Kami terus mengupayakan penanganan secara menyeluruh—baik dari aspek evakuasi, pengamanan lokasi, hingga pengejaran terhadap pelaku,” tegas Brigjen Faizal.

Satgas Damai Cartenz menegaskan bahwa operasi ini tidak hanya berfokus pada evakuasi jenazah, tetapi juga pada pemulihan keamanan dan penyelidikan atas aksi kekerasan yang menyebabkan banyak korban jiwa. Aparat gabungan kini tengah mengkaji langkah taktis lanjutan untuk mencegah insiden serupa terulang.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih berlangsung dengan pengamanan ketat. Pihak keluarga korban pun diharapkan bersabar sambil menunggu informasi resmi dari otoritas keamanan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *