Festival Cenil, Ruang Ekspresi Generasi Muda

ADVERTORIAL – Di tengah hiruk pikuk persiapan Festival Cenil di Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat, wajah-wajah penuh semangat tampak menghiasi halaman kantor desa setiap sore. Mereka adalah anak-anak dan remaja desa yang menjadi ujung tombak pertunjukan budaya dalam festival tahunan yang akan digelar pada 30 April mendatang.

Festival Cenil, yang sempat terhenti akibat pandemi, kini kembali dengan energi baru. Bagi generasi muda di desa ini, festival bukan sekadar acara hiburan tahunan, tetapi momentum penting untuk belajar dan mencintai budaya sendiri.

“Kita ingin mereka tumbuh mencintai budayanya sendiri. Persiapan ini bukan hanya untuk tampil, tapi juga proses belajar,” ujar Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, Kamis (24/04/2025).

Sejak awal April, puluhan anak secara sukarela ikut dalam latihan tari daerah, musik tradisional, dan seni pertunjukan lainnya. Keterlibatan mereka bukan hasil seleksi, tetapi buah dari dorongan keluarga dan komunitas yang ingin melihat tradisi terus hidup.

Tidak hanya berlatih, anak-anak juga diajak membantu persiapan festival, seperti menghias area panggung, menata spot foto bertema budaya, dan ikut serta dalam proses kreatif lainnya. Semangat mereka menjadi penanda bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas orang dewasa, tapi juga bisa dipikul oleh generasi penerus.

Festival tahun ini menargetkan 70 varian cenil yang akan dipamerkan, masing-masing dengan inovasi unik seperti topping keju, cokelat, dan cita rasa kekinian lainnya. Generasi muda pun turut diajak memahami proses pembuatan jajanan tradisional itu, sebagai warisan kuliner yang harus dilestarikan.

“Festival ini bukan acara biasa. Ini kebanggaan kami. Maka dari itu, kami libatkan semua unsur masyarakat, dari ibu-ibu pembuat cenil, anak-anak yang akan tampil, hingga karang taruna dan pelaku UMKM,” terang Lilik.

Dinas Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kutai Kartanegara juga dijadwalkan hadir memberi dukungan. Harapannya, ajang ini bisa menjadi langkah awal menjadikan Festival Cenil sebagai destinasi budaya dan kuliner yang berkelanjutan.

Dengan semangat gotong royong dan keterlibatan aktif anak-anak, Festival Cenil tahun ini menjanjikan lebih dari sekadar tontonan—ia adalah panggung pembelajaran dan perayaan jatidiri budaya bagi generasi muda Kukar. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *