Florentinus Fokuskan Luas Panen Padi Capai 346.555 hektare selama 2024
PONTIANAK – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat (Prov. Kalbar) Florentinus Anum mengatakan untuk target produksi padi di Kalbar pada 2024 sebanyak 1,06 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). “Dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar pada 2014 ini kami targetkan produksi padi mencapai 1,06 juta ton GKG. Segala upaya dan potensi dimaksimalkan,” ujarnya di Pontianak, Sabtu (06/01/2023).
Menurut dia, untuk mencapai target produksi tersebut dilakukan juga target luas panen mencapai 346.555 hektare selama 2024. Sedangkan terkait produktivitas di Kalbar sendiri pada 2024 yakni 3,1 ton per hektare. “Kabupaten Landak menjadi daerah dengan target luas panen tertinggi yakni mencapai 81.679 hektare.” ucapnya.
“Kemudian baru disusul Kabupaten Sambas 77.345 hektare dan Sanggau 29.600 hektare. Tiga daerah tersebut yang memberikan kontribusi terbesar, ” papar dia kembali. Terkait strategi pembangunan pertanian di Kalbar agar berkelanjutan dan memberi dampak luas, pihaknya mengarahkan dan melakukan kebijakan di antaranya intensifikasi terhadap tahapan proses produksi.
Intensifikasi ini masuk ke dalam setiap tahapan proses produksi pertanian dari hulu sampai ke hilir, mulai dari semai, pengolahan tanaman, pemupukan dan sebagainya kemudian panen sampai ke pada tata niaga. “Intensifikasi perlu sentuhan teknologi. Teknologi di pertanian itu selalu menjadi satu amunisi. Dalam intensifikasi pertanian tentu butuh benih yang unggul,” kata dia.
Sementara untuk realisasi realisasi produksi padi di Kalbar sepanjang 2023 sebesar 892.833 ton GKG. Hal itu sebagaimana data Sistem Informasi Penguatan Data Pangan Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia (RI).
Realisasi produksi padi di Kalbar pada 2023 yang sebesar 892.833 ton GKG jika dikonversikan ke beras maka mencapai 586.412 ton. Sedangkan kebutuhan beras dari total 5,5 juta penduduk di Kalbar sebesar 535.103 ton. Dengan melihat data produksi dan kebutuhan maka Kalbar pada 2023 masih surplus beras 51.310 ton.
Redaksi01