Fornas 2027: Kaltim Optimistis Naik Podium Tertinggi

ADVERTORIAL – Pencapaian Kalimantan Timur (Kaltim) dalam Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) ke-8 di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi titik balik penting dalam pengembangan olahraga rekreasi di daerah. Menempati peringkat keempat nasional, prestasi tersebut membuka ruang evaluasi dan perencanaan strategis untuk membangun fondasi yang lebih kokoh menuju Fornas ke-9 yang akan berlangsung di Palu, Sulawesi Tengah, pada 2027.
Tidak hanya sekadar mempertahankan capaian, Kaltim kini menatap lebih jauh. Target ambisius pun ditetapkan: meraih gelar juara umum. Harapan ini disampaikan oleh Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Sulaiman, yang juga menjabat Sekretaris Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Kaltim.
“Untuk Fornas ke-9 yang rencananya akan digelar pada tahun 2027 mendatang di Palu, Sulawesi Tengah, kami optimis bisa kembali tampil maksimal. Bahkan, kami menargetkan Kaltim dapat meraih juara umum,” ujarnya, Senin (04/08/2025).
Sulaiman menilai bahwa kesuksesan di NTB bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi yang, meskipun belum sempurna, telah menunjukkan dampak positif. Ia meyakini bahwa jika pembinaan dilakukan lebih awal dan terarah, Kaltim akan memiliki peluang besar untuk melampaui pencapaian sebelumnya.
“Persiapan menuju Fornas ke-9 perlu kami lakukan secara matang sejak dini. Alhamdulillah, pemerintah Kaltim memberikan apresiasi atas upaya kami dalam membawa nama baik daerah di tingkat nasional, khususnya di ajang festival olahraga nasional seperti ini,” tambahnya.
Dalam pandangannya, Fornas merupakan ruang penting bagi penguatan budaya olahraga berbasis komunitas dan kearifan lokal. Namun, ia mengakui bahwa perhatian terhadap cabang olahraga masyarakat masih terbatas.
“Kalau saya boleh katakan, Fornas ini mewadahi cabang olahraga tradisional atau komunitas, yang sejauh ini belum sepenuhnya mendapat perhatian pembinaan dari pemerintah. Namun, meskipun pembinaannya belum maksimal, hasil yang diraih sudah sangat luar biasa,” jelasnya.
Ia berharap agar perhatian terhadap olahraga masyarakat tidak hanya berhenti saat festival digelar, melainkan menjadi bagian dari program rutin untuk mendukung gaya hidup aktif di tengah masyarakat.
“Harapan kami, dukungan pemerintah terhadap penyelenggaraan olahraga tradisional atau olahraga masyarakat bisa dilakukan secara rutin. Ini juga bagian dari upaya memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat di Kalimantan Timur,” tuturnya.
Sulaiman mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 68 induk organisasi olahraga masyarakat (inorga) yang terdaftar di Kaltim, namun hanya 58 yang aktif dan 44 yang berkesempatan berpartisipasi dalam Fornas sebelumnya.
“Inorga ini adalah induk organisasi olahraga masyarakat yang berbeda dari olahraga prestasi,” ujarnya.
Ia pun menekankan perbedaan mendasar antara dua ranah olahraga tersebut. “Kalau di dunia olahraga prestasi, pelakunya disebut atlet. Sedangkan di olahraga masyarakat seperti yang dibina oleh Kormi, mereka kita sebut sebagai pegiat olahraga,” pungkasnya.
Dengan semangat yang terus dipupuk, Kaltim kini menapaki jalan panjang menuju Fornas IX dengan tekad untuk menjadikan olahraga rekreasi sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas daerah dan keseharian warganya.[]
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum