FTC Jatuhkan Denda Rp82,2 Miliar ke Aylo, Induk Pornhub

JAKARTA – Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat bersama pemerintah negara bagian Utah menjatuhkan denda sebesar 5 juta dolar AS atau sekitar Rp82,2 miliar kepada Aylo, perusahaan induk Pornhub. Sanksi tersebut diberikan akibat lemahnya pengelolaan data dan kegagalan perusahaan dalam mengawasi konten bermasalah di platform yang mereka operasikan.

FTC menilai Aylo lalai dalam mencegah beredarnya konten eksploitasi seksual anak (CSAM) dan materi nonkonsensual (NCM) di situs mereka. Puluhan ribu video dan foto bermasalah disebut tidak segera diblokir sehingga menimbulkan risiko serius bagi korban maupun pengguna.

“Para operator Pornhub menutup mata terhadap maraknya video yang menggambarkan pelecehan seksual anak-anak di situs-situsnya agar dapat mengambil keuntungan dari eksploitasi ini,” kata Direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC, Christopher Moufarrige, dalam keterangan resmi.

FTC menegaskan bahwa operator situs wajib memastikan semua pihak yang tampil dalam konten adalah orang dewasa yang memberikan persetujuan. Oleh sebab itu, regulator mendesak penerapan sistem verifikasi usia yang ketat serta mekanisme pemblokiran konten ilegal secara berkelanjutan.

Selain itu, Aylo juga dinilai lalai dalam menjaga keamanan data pengguna. Menurut FTC, perusahaan tidak mengungkapkan bahwa mereka menyimpan informasi pribadi para pemeran yang diverifikasi melalui vendor pihak ketiga.

Data yang dikumpulkan mencakup nomor Jaminan Sosial, alamat, hingga tanggal lahir, dan menurut regulator, penyimpanan tersebut tidak memiliki standar keamanan memadai.

“Perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari tindakan semacam itu harus dimintai pertanggungjawaban. Saya berterima kasih kepada FTC dan Divisi Perlindungan Konsumen kami atas upaya mereka dalam melindungi anak-anak dan keluarga di Utah,” ujar Gubernur Utah, Spencer J. Cox.

Aylo—yang sebelumnya dikenal sebagai MindGeek—mengoperasikan lebih dari 100 situs dewasa berbasis streaming, termasuk Pornhub, YouPorn, dan RedTube, yang masing-masing menarik ratusan juta kunjungan bulanan hanya dari AS.

Menanggapi sanksi ini, Aylo sepakat menyelesaikan perkara dan akan menghadapi audit independen oleh pihak ketiga. Selain itu, perusahaan diwajibkan membangun prosedur teknis baru untuk memblokir CSAM maupun NCM, sekaligus memperbaiki sistem perlindungan data agar lebih aman.

Kasus ini memperlihatkan semakin ketatnya pengawasan terhadap platform digital global, terutama yang beroperasi di sektor hiburan dewasa. FTC menegaskan, setiap perusahaan wajib menyeimbangkan keuntungan bisnis dengan tanggung jawab sosial dan perlindungan konsumen. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *