Ganjar Tegaskan Pengurus Baru PDIP Jateng Dibentuk untuk Jaga Soliditas

JAKARTA – Pergantian kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Tengah periode 2025–2030 menjadi momentum konsolidasi internal partai berlambang banteng tersebut. Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo menegaskan bahwa susunan pengurus baru hasil Konferensi Daerah (Konferda) disusun dengan pertimbangan utama menjaga kekompakan dan kekuatan organisasi partai di daerah.

Ganjar menepis anggapan bahwa kepengurusan baru hanya didominasi oleh kelompok atau figur tertentu. Ia menilai seluruh kader yang terpilih memiliki relasi dan kedekatan satu sama lain, sehingga mampu membangun kerja kolektif yang solid.

“Semua dekat dengan semua, karena itu lah daya kohesi untuk menjaga soliditas partai,” kata Ganjar kepada wartawan, Senin (29/12/2025).

Menurut Ganjar, soliditas internal menjadi kunci penting agar PDIP dapat menjalankan perannya secara optimal, baik sebagai partai politik maupun sebagai kekuatan sosial yang hadir di tengah masyarakat. Ia menekankan bahwa fokus utama pengurus baru bukan sekadar urusan internal partai, melainkan juga bagaimana organisasi mampu memberikan dampak nyata bagi rakyat.

“Yang paling penting semua pengurus yang sudah dipilih segera melaksanakan tugasnya: mengelola organisasi partai agar bermanfaat untuk rakyat. Seperti membantu rakyat yang sedang terjadi bencana di beberapa tempat. Hadir dan menolong,” ujarnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa PDIP ingin memperkuat citra partai yang responsif terhadap persoalan masyarakat, khususnya dalam situasi darurat seperti bencana alam. Ganjar menilai keberadaan struktur partai di daerah harus mampu bergerak cepat dan menjadi garda terdepan dalam kerja-kerja kemanusiaan.

Senada dengan Ganjar, politikus PDIP Guntur Romli menegaskan bahwa proses penentuan pengurus DPD PDIP Jawa Tengah dilakukan secara ketat dan berlapis. Ia membantah anggapan bahwa kepengurusan baru hanya didasarkan pada kedekatan personal dengan tokoh tertentu di internal partai.

“Semua pengurus DPD berdasarkan persetujuan Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri setelah semuanya melalui fit and proper test, psikotes dan dibahas di rapat pleno DPP. Prosesnya sangat panjang dan berlapis,” jelasnya.

Guntur menambahkan bahwa seleksi tersebut tidak hanya menilai kemampuan teknis, tetapi juga menyentuh aspek mendasar dalam ideologi dan loyalitas kader terhadap partai.

“Ada uji kompetensi, integritas, ideologi dan loyalitas kepada partai dan ibu ketua umum,” imbuh dia.

Sebelumnya, Konferda PDIP Jawa Tengah secara resmi menetapkan Dolfie Othniel Frederic Palit sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah periode 2025–2030. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI itu mendapat mandat langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Saya ditugaskan oleh Ibu Ketua Umum sebagai Ketua DPD,” kata Dolfie, dilansir detikJateng, Minggu (28/12/2025).

Dolfie menyampaikan bahwa penyusunan kepengurusan DPD PDIP Jawa Tengah merupakan bagian dari strategi partai untuk mengembalikan kejayaan PDIP di wilayah yang selama ini menjadi salah satu basis utamanya. Selain Dolfie, posisi Sekretaris DPD diisi oleh Sumanto, sementara jabatan Bendahara dipercayakan kepada Kaisar Kiasa Kasih Said Putra.

Struktur kepengurusan juga melibatkan generasi muda dan figur strategis, termasuk Diah Pikatan Orissa Putri Haprani, putri Ketua DPP PDIP Puan Maharani, yang dipercaya menjabat Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah bidang politik.

Dengan susunan pengurus baru tersebut, PDIP berharap dapat memperkuat konsolidasi internal, meningkatkan kinerja organisasi, serta mempersiapkan langkah-langkah strategis menghadapi dinamika politik ke depan di Jawa Tengah. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *