Gara-Gara Asap, Penderita ISPA Meningkat
SAMARINDA – Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kalimantan Timur pada periode Januari hingga Agustus 2015 mencapai 101.280 orang.
“Data tersebut bersifat akumulatif yakni kasus yang terjadi pada periode Januari hingga Agustus 2015. Jadi, jumlah penderita ISPA di Kaltim yang mencapai 101.280 orang tersebut, bukan semua akibat terdampak kabut asap,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Rini Retno dihubungi Antara di Samarinda, Jumat (18/9).
Penderita ISPA terbanyak kata Rini Retno, terdata di Kota Samarinda yakni mencapai 42. 887 penderita, disusul Kabupaten Paser 11.608 penderita dan di Kabupaten Kutai Timur terdapat 11.579 penderita.
Sebanyak 10. 621 penderita ISPA juga lanjut Rini Retrno terdata di Kabupaten Kutai Kartanegara, 7.757 orang di Kabupaten Berau, sebanyak 6.976 penderita di Kabupaten Penajam Paser Utara serta 2.095 orang menderita ISPA di Kabupaten Mahakam Ulu.
“Seluruh data penderita ISPA di kabupaten/kota di Kaltim tersebut bersifat komulatif sejak Januari hingga Agustus 2015. Untuk data penderita ISPA pada September, masih kami himpun dari beberapa daerah,” kata Rini Retno.
Namun, dia tidak menampik adanya peningkatan kasus penderita ISPA tersebut yang terdampak kabut asap. “Memang, ada peningkatan penderita ISPA, diduga terdampak kabut asap yang melanda wilayah Kaltim, Tetapi, jumlahnya tidak banyak dan peningkatannya tidak terlalu signifikan. Contohnya, pada Agustus tercatat 32. 000 penderita ISPA atau mengalami peningkatan sekitar 2.000 orang dibanding pada Juli 2015, dengan jumlah penderita 30. 000 orang,” ujar Rni Retno.
Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim tambah dia, telah melakukan berbagai upaya, termasuk sosialisasi ke seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota di agar mengimbau masyarakat meningkatkan prilaku hidup sehat.
“Kami telah melakukan langkah-langkah terkait dampak kabut asap itu, termasuk membuat surat edaran ke seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota di Kaltim agar mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker dan tidak terlalu banyak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada hal yang penting,” unglap Rini Retno. [] ANT