Gara-gara Barcode Gagal, Petugas SPBU Diserang 3 Pria Bersenjata

SAMPANG – Sebuah insiden berdarah mengguncang warga Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Seorang petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi korban amukan tiga pria bersenjata tajam dan api hanya karena barcode pelanggan tidak dapat dipindai saat transaksi.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (20/10/2025) dini hari itu terekam kamera pengawas dan menyebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat suasana SPBU mendadak mencekam ketika seorang pria pelanggan marah kepada petugas bernama Hairuddin (29) setelah barcode pembayaran digitalnya gagal diproses.

“Tiba-tiba pria itu marah-marah ke petugas karena barcode-nya tidak bisa digunakan,” ujar salah seorang saksi mata, Pardi.

Keributan sempat berlangsung sengit. Pelanggan tersebut mengeluarkan kata-kata kasar dan menantang petugas SPBU. Hairuddin yang berusaha menjelaskan situasi justru diprovokasi lebih jauh hingga sang pelanggan mengeluarkan celurit dari balik bajunya dan mengancam akan menyerang.

Tidak berhenti di situ, pria tersebut memanggil dua rekannya. Tak lama kemudian, dua orang datang membawa celurit dan senjata api. Mereka langsung menyerang Hairuddin tanpa ampun. Korban mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuh dan sempat menjadi sasaran tembakan, meski beruntung tidak terkena peluru secara langsung.

Kejadian itu sontak membuat panik warga sekitar. Beberapa orang yang sedang mengantre di SPBU berhamburan menyelamatkan diri. Setelah melakukan penyerangan, ketiga pelaku melarikan diri dari lokasi dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Polisi bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat. Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan sejumlah saksi, aparat berhasil mengidentifikasi salah satu pelaku berinisial M (60), warga Kecamatan Camplong.

“Satu orang tersangka (kasus penganiayaan) dengan inisial M telah menyerahkan diri,” kata Kapolres Sampang AKBP Hartono, Rabu (29/10/2025).

Polisi kini masih memburu dua rekan pelaku lainnya yang diduga ikut dalam aksi brutal tersebut. Sementara itu, korban telah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat dan dinyatakan dalam kondisi stabil.

Kasus ini menambah deretan kekerasan di tempat umum yang berawal dari persoalan sepele. Kepolisian mengimbau masyarakat agar menahan emosi dan tidak bertindak main hakim sendiri, terutama di ruang publik yang rawan memicu keributan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *