Gara-Gara Susah Ngurus Sertifikat, Kepala BPN Disekap
SAMARINDA– Karena kesal sudah 8 bulan mengurus sertifikat tanah tak di Jalan PM Noor, Samarinda, kunjung selesai, 3 warga menyekap Kepala Badan Pertanahan Nasional (NPN) Samarinda, Muhammad Iskandar di ruang kerjanya sendiri, di Jalan Dahlia, Samarinda, Kamis (23/4).
Tahu bosnya disekap, pegawai BPN panik dan mengadukan peristiwa penyekapan itu ke Polresta Samarinda. Dipimpin Wakapolsekta AKP Maryono, polisi pun ke kantor BPN. Maryono lantas masuk dan memediasi permasalahan. “Saya ini sudah capek bolak balik ke sini (BPN, Red) untuk mengurusi ini (sertifikat, Red),” ucap kata seorang warga bernama Deni.
Deni menjelaskan, semua persyaratan sertifikat sudah dilengkap. Ia juga mengaku tak punya uang untuk menyogok pejabat guna memuluskan permohonan sertifikat. “Saya ini juga tahu hukum, tapi kalau dilempar-lempar dan digantung seperti ini bagaimana,” ujar Deni seperti di lansir Sapos (Kaltim Post Grup).
Deni membantah dirinya melakukan penyekapan apalagi penyanderaan terhadap Iskandar. “Tidak benar itu. Saya tidak melakukan apa-apa, karena juga tahu hukumnya,” tangkis Deni.
Mediasi yang dilakukan polisi pun berakhir damai baik antara Deni dan Iskandar, yang tak banyak memberikan komentar mengenai peristiwa penyekapan itu. “Saya rasa cukup, kami akan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan,” tutur Iskandar singkat.
AKP Maryono menyatakan, tindakan warga itu dilakukan karena warga sudah kesal. “Tapi tidak sampai melukai, hal itu dilakukan hanya sebatas upaya ketiga warga untuk dapat menyampaikan keluh kesahnya kepada kepala BPN,” tutur Maryono. “Ada kesepakatan bersama untuk menyelesaikan permasalahan itu secara damai,” pungkasnya. [] KP