Gasing Sempat Diandalkan, Tapi Gagal di Babak Awal
ADV LIPSUS – Gasing merupakan olahraga tradisional yang menjadi salah satu cabang olahraga yang diperebutkan di ajang Pekan Olahraga Tradisional tingkat Nasional (Potradnas) IX Tahun 2023 di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Kategorinya gasing putra, kontingen Kaltim semula diandalkan mendapatkan medali emas.
Sayangnya, di babak awal justru gagal lantaran lemparan gasing pertamanya keluar arena. Hal tersebut diungkapkan Derli Abu Bakar, pendamping kontingen Kaltim di ajang Potradnas yang digelar dari Senin (12/06/2023) hingga Kamis (15/06/2023) kemarin. “Sayangnya, saat melemparkan gasing pertamanya, gasing tersebut keluar dari arena lomba, sehingga peluang meraih medali emas pun terlewatkan,” ujar Derli sapaannya kepada awak media.
Jika saja tidak gagal, Kaltim sudah pasti meraih juara umum. Namun demikian, kontingen Kaltim tetap bersemangat dan berbangga dengan prestasi yang telah diraih. Pasangan Chirstiardy Pieter dan Nabil Hani sukses mendapat medali emas untuk kategori sumpitan berpasangan. Regu egrang beregu yang beranggotakan Rey, Fransiskus Febri, M ilham dan Vindra juga berhasil mendapat medali, meski hanya perunggu.
Berkat raihan dua medali tersebut, menempatkan Kaltim sebagai peraih medali yang sama dengan Provinsi Banten, namun Provinsi Kaltim berada di peringkat ketiga. Kota Surabaya dengan satu medali emas dan dua perak di posisi pertama. Provinsi Jawa Timur dan Kepulauan Riau masing-masing dapat satu medali. Sedangkan Provinsi Jawa Barat selaku tuan rumah tak dapat medali satu pun.
Menurut Derli, Potradnas yang diikuti 27 provinsi dan 8 kabupaten kota se-Indonesia ini telah memberikan momen berharga bagi seluruh peserta. “Selain menghidupkan kembali olahraga tradisional, Potradnas juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar wilayah di Indonesia,” terangnya.
Ia berharap, keberhasilan Kaltim pada Potradnas tahun ini mampu membangkitkan semangat pemuda daerah untuk turut melestarikan olahraga tradisional. “Semoga keberhasilan dan semangat yang terpancar dari Potradnas IX dapat terus memotivasi dan menginspirasi generasi muda Indonesia dalam melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya,” pungkasnya.
Di saat pembukaan Potradnas IX, Senin (12/06/2023) lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Aribimo Nandito Ariotedjo mengatakan, Potradnas IX bertujuan untuk mempromosikan olahraga tradisional serta melestarikan warisan budaya Indonesia. “Potradnas tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga berperan sebagai daya tarik wisata dan industri olahraga,” ujar menteri kelahiran 25 September 1990 ini.
Menpora merasa senang, karena di tengah gempuran era globalisasi masih banyak anak muda yang berolahraga dengan ragam jenis tradisionalnya. Apalagi acara ini banyak melibatkan anak muda. “Ini keren ya, di tengah era globalisasi yang banyak berkutat pada digital seperti e-sport dan sejenisnya, ini masih sangat banyak anak muda yang menggemari olahraga dari tradisional,” kata Menpora.
Menteri berusia 32 tahun ini mengatakan pemerintah terus berkomitmen untuk melestarikan tradisi permainan tradisional yang sudah turun menurun. Di antaranya dengan mengembangkannya menjadi olahraga tradisional sehingga dapat dimainkan oleh generasi saat ini. “Olahraga tradisional bisa sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kebugaran jasmani, sekaligus diharapkan pada suatu saat dari olahraga tradisional bisa menjadi prestasi,” tambahnya.
Aribimo Nandito Ariotedjo mengajak kolaborasi dan peran aktif dari daerah dan para pelaku olahraga tradisional untuk terus mengembangkan menjadi sports tourism, sports industry, yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. “Tantangan memang berat, tapi mari daerah dan para pelaku olahraga tradisional mengembangkan menjadi sports tourism. Alat-alat yang dipakai seperti egrang, sumpit, terompah, bisa dijadikan industri olahraga, yang pada akhirnya akan turut meningkatkan ekonomi masyarakat,” tutupnya. []
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Hadi purnomo