Gelar TTG XI Kaltim Cerminkan Kolaborasi Inovasi Antar Wilayah

PENAJAM PASER UTARA — Puncak penyelenggaraan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XI tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlangsung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Sabtu (03/05/2025) malam kemarin, menjadi momentum penting bagi penguatan peran teknologi lokal dalam pembangunan desa.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-23 Kabupaten PPU, yang tahun ini mengambil pendekatan kolaboratif berbasis inovasi masyarakat. Berlangsung selama beberapa hari, ajang TTG XI bukan hanya menjadi panggung kompetisi teknologi antar kabupaten dan kota se-Kaltim.

Lebih jauh, acara ini berhasil menjadi ruang temu gagasan dan praktik antara inovator, akademisi, pelaku usaha, serta pemerintah daerah yang memiliki perhatian serius terhadap kemajuan desa melalui teknologi yang kontekstual dan mudah diterapkan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim Puguh Harjanto mengapresiasi antusiasme dan semangat peserta dari seluruh daerah. Ia menegaskan pentingnya forum seperti TTG dan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) sebagai wadah pertumbuhan inovasi desa yang berkelanjutan.

“Melalui kegiatan TTG dan Posyantek seperti ini, benih-benih inovasi lokal tumbuh subur. Di sinilah kita bertukar ide, berjejaring, dan menemukan cara baru yang sederhana namun efektif untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” terang Puguh Harjanto dalam sambutannya di acara penutupan.

Salah satu sorotan dari ajang ini adalah keberhasilan Kabupaten Paser meraih predikat juara umum setelah mendominasi sejumlah kategori, termasuk kategori Inovasi TTG melalui karya bertajuk “Alat Sangrai Serbaguna” oleh Ali Maulana.

Sementara itu, tuan rumah Kabupaten PPU menunjukkan kontribusi signifikan melalui kemenangan di kategori TTG Unggulan dengan produk bertajuk “Coper Multifungsi Sahabat Petani Nusantara” karya Dali Cahyono.

Beragam hasil inovasi dari daerah lain juga memperkaya ajang ini. Kota Balikpapan meraih juara ketiga dalam kategori Teknologi Tepat Guna, sementara Kabupaten Mahakam Ulu mencuri perhatian dengan karya “Tapa’an Ngasing” di posisi ketiga TTG Unggulan.

Dalam kategori Posyantek tingkat desa, Kota Bontang unggul sebagai juara pertama, diikuti Kota Balikpapan dan Kutai Kartanegara. Kategori Olahan Khas Daerah pun turut mencerminkan keanekaragaman potensi lokal, dengan “Coklat Lung Anai” dari Kutai Kartanegara sebagai pemenang utama.

Acara ditutup secara resmi dengan penghargaan kepada para pemenang dan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta, termasuk apresiasi khusus kepada Pemerintah Kabupaten PPU atas keberhasilan menyelenggarakan kegiatan ini.

Dalam penutupannya, Puguh Harjanto menyampaikan harapannya terhadap kesinambungan program ini. “Semoga ajang ini menjadi pemantik semangat untuk terus membangun daerah melalui inovasi, sinergi, dan pelestarian potensi lokal. Mari lanjutkan perjalanan inovasi ini demi Kalimantan Timur yang lebih mandiri, berdaya saing, dan sejahtera,” tutupnya.

Lebih dari sekadar seremoni, TTG menjadi refleksi nyata dari tekad Kaltim membangun dari desa. Inovasi sederhana yang lahir dari tangan masyarakat kini terbukti mampu memberikan jawaban atas berbagai tantangan pembangunan, sekaligus menumbuhkan kemandirian melalui pendekatan teknologi tepat guna berbasis lokal. []

Penulis: Nur Quratul Nabila  | Penyunting: Enggal Triya Amukti | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *