Gempa 5,3 SR Guncang Maluku Tenggara, Tidak Picu Tsunami

JAKARTA – Aktivitas tektonik kembali mengguncang kawasan timur Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadinya gempa bumi bermagnitudo 5,3 di wilayah perairan Maluku Tenggara pada Selasa (23/09/2025) dini hari pukul 01.31 WIB.

Pusat gempa terdeteksi berada di laut, sekitar 211 kilometer barat daya Maluku Tenggara, pada koordinat 6,02 lintang selatan dan 130,86 bujur timur. Kedalaman gempa mencapai 140 kilometer sehingga digolongkan sebagai gempa menengah.

BMKG dalam keterangannya menegaskan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Getaran memang terasa di beberapa wilayah sekitarnya, namun sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. “Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” demikian pernyataan resmi lembaga tersebut.

Meskipun dampaknya relatif aman, peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan masyarakat di daerah rawan bencana. Maluku, dengan letak geografisnya yang berada di pertemuan tiga lempeng besar dunia Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia merupakan kawasan yang sangat aktif secara seismik. Kondisi tersebut membuat gempa dengan berbagai skala kerap terjadi, baik di daratan maupun di laut.

Ahli kebencanaan menyebutkan bahwa gempa dengan kedalaman menengah biasanya tidak menyebabkan kerusakan besar, tetapi tetap dapat menimbulkan guncangan yang dirasakan masyarakat. Oleh karena itu, kesadaran mitigasi menjadi faktor utama. Pemerintah daerah bersama masyarakat diimbau untuk terus memperhatikan jalur evakuasi, kesiapan bangunan tahan gempa, serta kebiasaan tanggap darurat yang dapat meminimalisasi risiko jika gempa lebih besar terjadi di kemudian hari.

BMKG menambahkan, pemantauan tetap dilakukan secara berkelanjutan guna mengantisipasi kemungkinan gempa susulan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memeriksa kondisi rumah dan lingkungan setelah guncangan, sekalipun tidak ada peringatan tsunami. Hal ini penting guna memastikan tidak ada keretakan struktur bangunan yang bisa membahayakan.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan tingkat aktivitas seismik tertinggi di dunia. Posisi geografis di Cincin Api Pasifik membuat gempa bumi dan letusan gunung berapi menjadi fenomena alam yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, kesiapsiagaan serta disiplin mengikuti arahan resmi dari BMKG menjadi kunci dalam menjaga keselamatan masyarakat.

Dengan adanya gempa di Maluku Tenggara kali ini, masyarakat diingatkan kembali bahwa setiap guncangan, sekecil apa pun, harus dijadikan pelajaran untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *