Gempa Magnitudo 5 Guncang Lampung Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
LAMPUNG UTARA – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5 mengguncang wilayah Lampung Utara pada Kamis (28/8/2025) pagi.
Guncangan dirasakan warga sekitar pukul 09.15 WIB, membuat sebagian masyarakat terkejut dan memilih keluar dari rumah maupun bangunan untuk memastikan keamanan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di darat, tepatnya 22 kilometer barat laut Lampung Utara, dengan kedalaman 184 kilometer.
Melalui pernyataan resmi di media sosial, BMKG memastikan gempa tersebut tidak menimbulkan ancaman tsunami.
“Tidak berpotensi tsunami,” cuit BMKG.
Meski kekuatan gempa tergolong sedang, kedalaman hiposenter yang cukup besar membuat guncangan lebih terasa sebagai getaran ringan hingga sedang di permukaan.
Warga di beberapa kecamatan melaporkan merasakan lantai bergetar dan benda-benda rumah tangga bergoyang.
Namun, hingga siang hari, belum ada laporan mengenai kerusakan serius pada bangunan maupun korban jiwa.
Sejumlah sekolah di wilayah Lampung Utara juga sempat menghentikan kegiatan belajar mengajar selama beberapa menit.
Guru-guru meminta murid untuk keluar kelas dan berkumpul di lapangan sebagai langkah antisipasi. Setelah situasi dipastikan aman, aktivitas sekolah kembali berjalan normal.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Lembaga ini juga mengingatkan agar warga selalu memperhatikan informasi resmi mengenai aktivitas kegempaan.
Bagi daerah yang rawan, masyarakat diimbau memeriksa kondisi rumah masing-masing serta memahami jalur evakuasi apabila sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.
Lampung Utara merupakan salah satu wilayah yang kerap merasakan aktivitas seismik akibat posisinya yang dekat dengan jalur subduksi lempeng di perairan barat Sumatera.
Sejumlah gempa dangkal pernah terjadi sebelumnya, namun sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan signifikan.
Hingga kini, aparat pemerintah daerah bersama BPBD Lampung Utara tetap memantau kondisi masyarakat.
Masyarakat diharapkan tetap waspada, namun tidak panik, sembari menunggu perkembangan informasi lanjutan dari BMKG. []
Nur Quratul Nabila A
