Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Timur Laut Sulawesi Tengah

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,2 yang mengguncang wilayah Timur Laut Sulawesi Tengah pada Jumat (1/8/2025) dini hari.

Gempa tercatat terjadi pada pukul 05.13 WIB, dengan pusat gempa berada pada kedalaman 114 kilometer di bawah permukaan laut.

“#Gempa Mag:5.2, 01-Agu-25 05:13:25 WIB, Lok:0.17 LS,123.14 BT (72 km TimurLaut PULAUPUAH-SULTENG),” demikian informasi resmi BMKG yang dibagikan melalui media sosial dan laman resminya.

Gempa tersebut berlokasi di koordinat 0,17 Lintang Selatan dan 123,14 Bujur Timur, tepatnya 72 kilometer timur laut Pulau Pua, Sulawesi Tengah.

Berdasarkan parameter awal dan analisis mekanisme sumber, gempa ini tergolong sebagai gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng di bawah wilayah tersebut.

Meski getaran dirasakan di sejumlah wilayah sekitar pusat gempa, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak menimbulkan ancaman tsunami.

“Tidak berpotensi tsunami,” tegas BMKG dalam keterangan lanjutan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan resmi terkait dampak kerusakan bangunan atau korban jiwa.

Namun BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang dapat terjadi.

“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelas BMKG.

Pihak pemerintah daerah dan lembaga penanggulangan bencana di wilayah Sulawesi Tengah disebut sedang memantau situasi dan mengumpulkan informasi dari lapangan.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat, terutama yang tinggal di dekat pusat gempa.

Sejumlah warga di Kabupaten Banggai dan sekitarnya mengaku merasakan getaran ringan selama beberapa detik. Namun aktivitas masyarakat terpantau tetap normal pascagempa.

Gempa di kawasan Timur Laut Sulawesi Tengah ini kembali mengingatkan pentingnya sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam, khususnya di wilayah rawan gempa seperti Indonesia. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *