Gereja Katolik Satu-Satunya di Gaza Dibom Israel, Tiga Tewas dan Sepuluh Luka

GAZA — Serangan militer Israel menghantam satu-satunya gereja Katolik yang tersisa di Jalur Gaza, menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan sepuluh lainnya terluka.
Insiden tragis tersebut terjadi pada Kamis (17/7/2025) waktu setempat, dan telah memicu kecaman internasional.
Patriarkat Latin Yerusalem, dalam pernyataan resminya yang dikutip Al Jazeera, menyatakan bahwa gereja yang menjadi sasaran adalah Kompleks Gereja Keluarga Kudus, yang selama ini menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil.
Salah satu korban adalah seorang petugas kebersihan paroki berusia 60 tahun, serta seorang perempuan lansia berusia 84 tahun yang tengah menerima dukungan psikososial di tenda milik lembaga amal Caritas Jerusalem di dalam kompleks tersebut.
“Orang-orang di Kompleks Keluarga Kudus adalah mereka yang mencari perlindungan di gereja — berharap kengerian perang tidak menyentuh mereka, setelah rumah, harta benda, dan martabat mereka direnggut,” bunyi pernyataan Patriarkat.
Salah satu korban yang terluka adalah Pastor Gabriel Romanelli, pemimpin gereja tersebut. Dalam sebuah rekaman video yang beredar di media sosial, tampak kaki kanannya diperban akibat luka serangan. Meski demikian, kondisinya dilaporkan stabil.
Shadi Abu Dawoud (47), seorang warga Kristen Palestina yang turut mengungsi di gereja itu, mengatakan bahwa aula utama menampung puluhan pengungsi, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan lansia.
“Mereka semua warga sipil yang cinta damai,” ujarnya.
Menurut laporan sumber medis Palestina, sedikitnya 32 warga tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza pada hari yang sama, termasuk 25 orang yang meninggal di wilayah kota Gaza.
Sebelumnya, kelompok Hamas juga telah mengecam keras serangan terhadap gereja tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran berat terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan tempat suci agama. []
Nur Quratul Nabila A