Griya BSI, Solusi Rumah Tanpa Riba di Samarinda

SAMARINDA — Dalam upaya memperluas akses pembiayaan perumahan berbasis syariah di Kalimantan Timur, Bank Syariah Indonesia (BSI) terus memperkenalkan produk unggulannya, Griya BSI, kepada masyarakat. Program ini menjadi wujud nyata komitmen BSI dalam menghadirkan solusi kepemilikan rumah yang sesuai dengan prinsip syariah, sekaligus mendorong peningkatan literasi keuangan syariah di daerah.

Kehadiran BSI dalam kegiatan Kaltim Paradise of The East x Summer Fest 2025 di Convention Hall Samarinda, Jumat (07/11/2025), menjadi momentum penting untuk mendekatkan layanan perbankan syariah kepada masyarakat luas, terutama generasi muda dan kalangan pekerja.

Consumer Sales Eksekutif BSI Cabang Juanda Samarinda, Muhammad Rizki Ramadhan, menjelaskan bahwa produk Griya BSI merupakan fasilitas pembiayaan rumah berbasis akad jual beli yang dirancang khusus bagi karyawan tetap, baik di sektor pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Program Griya BSI ini fokus untuk karyawan tetap, seperti PNS dan pegawai BUMN. Untuk saat ini, kami belum membuka pembiayaan untuk pengusaha karena penghasilannya cenderung tidak tetap,” ujarnya saat ditemui di lokasi acara.

Rizki menuturkan, keunggulan utama produk ini terletak pada sistem cicilan tetap yang tidak mengalami perubahan selama masa tenor pembiayaan. Hal ini menjadi pembeda utama antara sistem syariah dan sistem konvensional.

“Cicilan di Griya BSI bersifat tetap dari awal hingga akhir masa pembiayaan. Kami tidak mengenal bunga karena sistemnya berbasis akad jual beli. Jadi, dari awal sudah disepakati harga jual dan margin keuntungannya,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa margin tersebut merupakan bentuk keuntungan jual beli yang sesuai dengan prinsip syariah, bukan bunga seperti di bank konvensional.

“Kalau di bank konvensional, suku bunga bisa naik tiap tahun. Sementara di BSI, nilai cicilan dari awal sampai akhir tetap sama karena sudah ada kesepakatan dalam akad awal,” tambahnya.

Selain menawarkan sistem yang transparan dan stabil, Griya BSI juga memberikan fleksibilitas tenor pembiayaan hingga 20 tahun. Nasabah dapat menyesuaikan jangka waktu pembayaran sesuai kemampuan finansial masing-masing.

“Kami menyediakan jangka waktu pembiayaan mulai dari satu tahun hingga dua puluh tahun, sehingga calon nasabah bisa menyesuaikan dengan kemampuan bayar mereka,” ungkap Rizki.

Untuk proses pengajuan, calon nasabah diminta menyiapkan sejumlah dokumen pendukung, antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), surat keterangan kerja, slip gaji, dan rekening koran. Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk menganalisis kelayakan dan kemampuan finansial calon debitur.

“Kami melakukan analisis keuangan dengan cermat agar pembiayaan sesuai kemampuan dan tidak membebani nasabah. Prinsip kehati-hatian tetap kami kedepankan,” pungkasnya.

Melalui pendekatan ini, BSI berharap program Griya BSI dapat menjadi solusi utama bagi masyarakat Samarinda dan Kalimantan Timur dalam mewujudkan impian memiliki rumah tanpa riba.

Selain memperluas akses pembiayaan, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sistem keuangan syariah yang berkeadilan dan transparan. Dengan konsep akad jual beli yang jelas serta tanpa unsur bunga, produk ini diyakini mampu menjadi alternatif pembiayaan yang lebih menenangkan secara spiritual dan finansial bagi nasabah.

Kegiatan sosialisasi BSI dalam ajang Kaltim Paradise of The East x Summer Fest 2025 juga menjadi upaya memperkenalkan layanan digital dan inovatif bank syariah kepada masyarakat muda. Kehadiran booth interaktif, promosi produk, dan konsultasi langsung dengan staf BSI mendapat antusiasme tinggi dari pengunjung acara.

BSI berkomitmen terus memperkuat kehadirannya di Kalimantan Timur melalui berbagai program edukasi, kolaborasi, serta layanan yang mempermudah akses masyarakat terhadap produk-produk perbankan syariah. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memahami konsep keuangan berbasis syariah, diharapkan sektor perumahan syariah dapat berkembang pesat di wilayah ini. []

Penulis: Rifki Irlika Akbar | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *