Gubernur: Hibah Olahraga Harus Tepat Sasaran dan Terbuka

ADVERTORIAL – Penyaluran dana hibah olahraga tahun 2025 di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mendapat sorotan penting dari pemerintah provinsi. Dalam kegiatan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) di Hotel Four Points, Balikpapan, Kamis (07/08/2025) lalu, Gubernur Kaltim hadir langsung untuk menegaskan agar dana tersebut dikelola secara optimal, transparan, dan akuntabel.
Acara yang melibatkan tujuh organisasi olahraga penerima hibah ini dihadiri pula oleh jajaran pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim. Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, menyampaikan bahwa pesan gubernur menjadi panduan utama bagi para penerima hibah dalam mengelola bantuan.
“Arahan Pak Gubernur jelas, manfaatkan dana hibah ini sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang akuntabel dan terbuka,” kata AA Bagus Sugiarta saat ditemui di kantor Dispora Kaltim, Jumat (08/08/2025).
Bagus menjelaskan, hibah tidak hanya dimaksudkan untuk menunjang operasional organisasi, tetapi juga diarahkan pada pengembangan prestasi atlet, termasuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. “Para penerima hibah diminta menggunakan dana tersebut untuk melatih dan mempersiapkan atlet, baik menghadapi PON 2028 maupun berbagai event nasional lainnya. Tujuannya agar prestasi atlet Kaltim terus meningkat di setiap ajang yang diikuti,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembinaan atlet memerlukan strategi jangka panjang, mulai dari perencanaan latihan, perbaikan sarana, hingga partisipasi dalam kompetisi pramusim seperti pra-PON dan kejuaraan nasional. Dana hibah juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembinaan non-teknis, termasuk peningkatan mental bertanding, strategi permainan, dan kedisiplinan.
Dispora Kaltim menegaskan akan melakukan pengawasan rutin terhadap penggunaan hibah. Menurut Bagus, langkah ini penting untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan dan memberi dampak nyata bagi peningkatan prestasi. “Transparansi menjadi kunci, sehingga tujuan hibah bisa tercapai dan kepercayaan publik tetap terjaga,” katanya.
Bagi organisasi penerima, arahan ini menjadi tantangan besar sekaligus peluang. Mereka diharapkan tidak hanya mampu menghasilkan atlet siap tanding di PON 2028, tetapi juga membangun sistem pembinaan berkelanjutan agar prestasi tidak berhenti pada satu event saja.
Pemerintah memandang PON 2028 sebagai ajang strategis untuk memperlihatkan kekuatan olahraga Kaltim di tingkat nasional. Persiapan yang dilakukan sejak dini diharapkan mampu mencetak peningkatan prestasi yang signifikan.
Dispora Kaltim juga mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat, untuk berpartisipasi dalam mendukung pembinaan atlet lokal. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi olahraga, pelatih, dan komunitas dianggap akan memperkuat daya saing atlet di panggung nasional.
Dengan arahan langsung dari gubernur, hibah olahraga 2025 diharapkan tidak hanya berujung pada capaian medali, tetapi juga menjadi pondasi bagi lahirnya generasi atlet berkarakter, disiplin, dan membanggakan daerah.[]
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum