Gubernur Jabar Tetapkan Jam Kerja Baru ASN Selama Ramadan, Ini Alasannya

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerapkan kebijakan baru terkait jam kerja aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama bulan Ramadan 1446 H. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin pegawai sekaligus menghindari keterlambatan akibat tidur kembali setelah sahur.
Dalam Surat Edaran Nomor 23/OT.03/ORG, Pemprov Jabar menetapkan perubahan jam kerja ASN sebagai berikut:
Senin-Kamis: 06.30-14.00 WIB, dengan waktu istirahat pukul 11.30-12.30 WIB.
Jumat: 06.30-14.30 WIB, dengan waktu istirahat pukul 11.30-13.00 WIB.
Menurut Gubernur Dedi, kebijakan ini diberlakukan agar pegawai tidak kembali tidur setelah sahur dan salat subuh, yang berpotensi membuat mereka kesiangan dan terlambat ke kantor.
“Saya tidak mencari sensasi, saya menggunakan logika. Setelah sahur dan salat subuh, rata-rata orang kembali tidur. Nah, ketika tidur lagi, sering kali bablas dan bangun sudah jam tujuh,” ujar Dedi, Sabtu (1/3/2025).
Ia juga menambahkan bahwa tidur setelah sahur tidak dianjurkan baik dari segi kesehatan maupun ajaran agama. “Setelah sahur, perut penuh dengan makanan lalu langsung tidur, itu tidak baik. Dari sisi kesehatan maupun dari ajaran Rasulullah, hal ini sebaiknya dihindari,” ucapnya.
Sebagai gantinya, ia menganjurkan agar ASN langsung bersiap bekerja setelah sahur sehingga bisa datang ke kantor dalam kondisi lebih segar.
Selain untuk meningkatkan disiplin dan kesehatan pegawai, kebijakan ini juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di kota-kota besar seperti Bandung dan kawasan Bodebek. Dengan jam kerja yang lebih pagi, ASN bisa pulang lebih cepat, yakni pukul 14.00 WIB, sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat dan berbuka puasa bersama keluarga.
“Pulang lebih awal juga memberi kesempatan bagi bapak-bapak untuk membantu di rumah. Meskipun pada kenyataannya, kalau pulang jam 14.00 di rumah biasanya juga tidak ada kerjaan,” ujarnya berseloroh.
Gubernur Dedi berharap kebijakan ini dapat meningkatkan produktivitas ASN serta memastikan pelayanan publik tetap optimal selama Ramadan.
“Puasa bukan alasan untuk menurunkan kualitas layanan bagi masyarakat. Justru harus tetap semangat dalam melayani,” pungkasnya. []
Nur Quratul Nabila A