Groundbreaking Proyek Rel Kereta Api Belum Jelas
PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang belum menentukan kapan pastinya groundbreaking pembangunan rel kereta api dari Puruk Cahu menuju Bangkuang hingga Batanjung sepanjang 425 kilometer.
Orang nomor satu di provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai itu, Jumat, hanya menyebutkan telah menerima surat dari Kementerian Perhubungan dan groundbreaking akan menunggu jadwal Presiden Indonesia Joko Widodo.
“Kami juga sedang mengupayakan agar groundbreaking dilaksanakan serentak dengan peresmian Masjid Raya Darusalam oleh Presiden. Tunggu saja ya,” kata Teras Narang.
Mengenai surat dari Kemenhub, Mantan Anggota DPR RI dua periode itu menyebutkan isinya terkait tidak akan membangun jalur rel kereta api di wilayah yang telah dikerjasamakan Kalteng kepada pihak swasta.
Dia mengatakan, surat tersebut menindaklanjuti permintaan PT Perkeretaapian Tambun Bungai yang menaungi China Railway group limited-PT Mega Guna Ganda Semesta-PT Royal Energi Concortium sebagai pemenang lelang.
“Kalau proses pembangunannya sudah tidak ada masalah. Groundbreaking masih menunggu Presiden lah. Saya belum dapat menyebutkan kapan pastinya. Tunggu saja,” kata Teras Narang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kalteng Muhammad Hatta mengatakan, Pemprov maupun konsorsium pelaksana pembangunan rel KA berupaya secepatnya menyelesaikan berbagai persyaratan tersebut.
Di mana dalam pokok perjanjian kerja sama tertulis, pihak kedua akan membangun sistem perkeretaapian dan pelabuhan serta fasilitas pendukung lain, diantaranya, pembangunan trase KA disertai terowongan dan jembatan yang akan dilalui KA dimaksud.
“Pihak kedua yang dinaungi PT Perkeretaapian Tambun Bungai membangun sistem kendali KA, sistem persinyalan, sistem komunikasi, lokomotif, gerbong ditambah fasilitas pemeliharannya,” kata Hatta.
Konsorsium PT Perkeretaapian Tambun Bungai juga harus membangun fasilitas perkantoran, terminal dan depo, fasilitas bongkar muat, area penimbunan batu bara dan lainnya. [] ANT