Gudang Bus Transjakarta Terbakar, 20 Armada Ludes di Rawa Buaya

JAKARTA — Kebakaran hebat melanda area penyimpanan bus bekas milik Transjakarta yang berada di Terminal Mobil Barang Rawa Buaya, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Selasa (10/6/2025). Sebanyak 20 unit bus yang tengah dititipkan di lokasi tersebut hangus terbakar.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengonfirmasi bahwa total ada 104 unit bus yang tersimpan di terminal tersebut. Namun, sekitar seperlima di antaranya tidak dapat diselamatkan akibat amukan api.

“Total 20 bus yang terbakar dari 104 bus yang dititipkan. Namun kami belum dapat memastikan nilai kerugian yang timbul akibat kejadian ini,” kata Syafrin saat memberikan keterangan pers pada Rabu (11/6/2025).

Syafrin menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil koordinasi dengan pemenang lelang yang bertanggung jawab atas pengelolaan bus-bus tersebut untuk mengetahui estimasi kerugian secara rinci.

Ia memastikan bahwa langkah penanganan pascakebakaran akan segera dilakukan, termasuk investigasi penyebab kebakaran dan evaluasi sistem penyimpanan.

Kebakaran tersebut dilaporkan pertama kali oleh warga sekitar pada pukul 14.40 WIB. Berdasarkan laporan dari Command Centre Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, pihaknya segera menerjunkan 18 unit mobil pemadam kebakaran berikut 90 personel ke lokasi.

Upaya pemadaman berlangsung selama beberapa jam dan berhasil mengendalikan kobaran api sebelum merambat ke area lain. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sejumlah bangkai bus terlihat hangus nyaris tak bersisa.

Sebagai informasi, bus-bus tersebut merupakan armada Transjakarta yang telah dinonaktifkan dan disimpan sembari menunggu proses pelelangan. Kejadian ini kembali menyoroti isu pengelolaan armada usang dan prosedur keselamatan di lokasi penyimpanan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur penyimpanan kendaraan bekas operasional agar kejadian serupa tidak terulang. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *